Taliban Larang Wanita Olahraga, Atlet Afghanistan Pindah ke Kanada

10 September 2021, 12:42 WIB
Pemerintahan Afghanistan di bawah rezim Taliban melarang para perempuan di negaranya untuk mengikuti cabang olahraga apapun /New York Post

ARAHKATA - Kelompok Taliban melarang wanita berolahraga ataupun jadi atlet. Hal itu dikarenakan menurutnya pakaian mereka akan lebih terbuka dan sulit mengenakan burqa saat olahraga.

Karena keputusan itu sebanyak 41 pengungsi Afghanistan dievakuasi ke Kanada. Mereka memilih mengungsi dari negaranya.

Di antara para pengungsi adalah atlet sepeda putri yang minta namanya dirahasiakan untuk alasan keamanan. Dia mengatakan takut menjadi atlet wanita di Afghanistan setelah Taliban mengambil alih negara itu.

Baca Juga: Qatar dan Turki Bekerjasama Pulihkan Bandara Kabul Afghanistan

“Sangat sulit dijelaskan karena alasan utama saya meninggalkan Afghanistan adalah karena saya merasa tidak aman sebagai atlet. Saya berolahraga di Afghanistan, tetapi saat ini sedang tidak aman. Saya terpaksa meninggalkan negara saya,” ujarnya, 9 September 2021.

Selain itu ia ingin membuktikan bahwa perempuan juga mampu menjadi atlet.

Sebelum atlet sepeda wanita tersebut memutuskan pindah ke Kanada, tim nasional sepak bola wanita Afghanistan sudah lebih dulu dievakuasi.

Baca Juga: Universitas di Kabul Afghanistan Nyaris Kosong Usai Aturan Baru Taliban

Mantan asisten pelatih wanita Afghanistan Haley Carter mengatakan kelompok ragtag berhasil mengevakuasi 86 atlet, pejabat, dan anggota keluarga warga Afghanistan ke tempat yang aman.

Carter bekerja sama dengan mantan kapten tim, Khalida Popal. Popal menjelaskan bagaimana olahraga menjadi saluran dalam perjuangan berkelanjutan untuk hak-hak perempuan.

“Dulu kami latihan, ada lomba. Dulu kami bahkan bertanding dengan anak laki-laki, dan senang,” katanya.

Baca Juga: Qatar Beri Bantuan Medis dan Makanan untuk Afghanistan

“Namun saat ini, sangat mengecewakan. Sungguh menyakitkan bagi kami melihat bahwa para gadis tidak akan diizinkan (berolahraga)," ujarnya.

Wakil Kepala Komisi Budaya Taliban, Ahmadullah Wasiq mengatakan bahwa perempuan Afghanistan tidak boleh bermain kriket dan olahraga lainnya.

“Dalam kriket, mereka mungkin menghadapi situasi di mana wajah dan tubuh mereka tidak akan ditutup. Islam tidak mengizinkan wanita untuk dilihat seperti itu,” kata Wasiq.

Baca Juga: Begini Kronologi Penyanyi Afghanistan yang Dibunuh Taliban

“Ini adalah era media, akan ada foto dan video, orang-orang akan menontonnya. Islam tidak mengizinkan wanita untuk bermain kriket atau bermain jenis olahraga yang membuat mereka terpapar," tambahnya.***

Editor: Tia Martiana

Tags

Terkini

Terpopuler