Dihajar COVID-19, Hong Kong Dibantu China Hadapi Lonjakan Kasus

20 Februari 2022, 16:27 WIB
Jumlah kasus Covid-19 meningkat di Hong Kong, rumah sakit dirikan bangsal isolasi buatan di luar ruangan. /mariohagen/Pixabay

ARAHKATA - Pandemi COVID-19 belum usai melanda dunia terlebih munculnya varian baru Omicron.

Melonjaknya kasus COVID-19 dirasakan oleh Hong Kong. Negara tersebut berjuang habis-habisan untuk mengatasi COVID-19, menurut Pejabat Kota, Minggu 20 Februari 2022.

Hal itu dikatakan Pejabat Tinggi Hong Kong John Lee di dalam blog-nya.

Baca Juga: Hong Kong Pilih Dua Vaksin Covid-19, Sinovac dan Pfizer-BioNTech

"Pemerintah telah memasuki tahap pertempuran habis-habisan. Sesuai instruksi penting Presiden Xi Jinping, untuk menstabilkan dan mengendalikan epidemi sebagai tugas utama," tulisnya, dikutip Arahkata Minggu 20 Februari 2022.

Dalam 'tegurannya' kepada otoritas Hong Kong dalam pengendalian wabah yang memburuk, Presiden China Xi Jinping sebelumnya mengatakan perang melawan virus Corona kini harus menjadi 'misi utama'.

Untuk melawan pandemi COVID-19, Hong Kong menambah fasilitas isolasi dan perawatan dengan bantuan tim konstruksi dari China daratan.

Baca Juga: Korea Selatan Tembus 100 Ribu Orang Lebih Terpapar COVID-19 Omicron

Otoritas kota itu mengatakan bahwa Terminal Kapal Pesiar Kai tak akan dialihkan fungsinya menjadi fasilitas khusus untuk merawat pasien COVID dengan 1.000 tempat tidur untuk mengurangi beban rumah sakit umum.

Saat menghadiri peletakan batu pertama pembangunan 10.000 unit isolasi COVID di Penny's Bay, Kepala Eksekutif Hong Kong Carrie Lam mengatakan fasilitas ini akan meningkatkan kapasitas anti-wabah di kota itu 'dalam waktu yang sangat singkat'.

Kepala kesehatan Sophia Chan mengatakan pemerintah kota tengah mempertimbangkan untuk memperketat pembatasan sosial.

Baca Juga: Pemerintah Singapura Bolehkan Turis Wisata Tanpa Karantina, Asal...

Meskipun Hong Kong sejauh ini telah mengesampingkan rencana penguncian seluruh kota, otoritas mempertimbangkan untuk mewajibkan tes COVID bagi 7,4 juta penduduknya.

China telah mengirim sejumlah ahli epidemi, pakar perawatan kritis dan lebih dari 100 petugas tes ke kota itu, di mana otoritas mengatakan bahwa lonjakan kasus baru dapat mereda setelah tiga bulan.

Pengalihan fungsi kompleks perumahan, hotel komersial dan pusat-pusat olahraga dalam ruangan akan memberikan 20.000 unit ruang isolasi tambahan bagi mereka yang terbukti positif COVID namun tidak bergejala atau bergejala ringan.

Baca Juga: Bahrain Ikut Cabut Longgarkan Karantina dan PCR bagi Wisatawan

Hong Kong melaporkan 6.063 kasus baru COVID-19 pada Sabtu, 19 Februari 2022.***

Editor: Tia Martiana

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler