ARAHKATA - Hong Kong telah menyetujui penggunaan darurat vaksin virus corona Sinovac buatan China. Hal itu dianggap sebagai salah satu langkah untuk menekan angka virus corona di Hong Kong, apalagi setelah adanya kenaikan 192.000 kasus baru, dilansir dari data yang dikeluarkan World Health Organization (WHO).
Namun keputusan Hong Kong memilih vaksin Sinovac juga mendapatkan banyak penolakan. Menyebutkan, keputusan tersebut terlalu terburu-buru.
Sekretaris Pangan dan Kesehatan Profesor Sophia Chan Siu Chee, Kamis 18 Februari 2021, memberikan otorisasi penggunaan vaksin tersebut. Keputusan itu diambil setelah pemerintah dengan suara bulat merekomendasikan penggunaan segera vaksin yang diproduksi di China.
Baca Juga: Vaksin Covid-19 untuk Lansia, Satgas Covid-19: Sudah Aman, Kok!
Panel vaksin mengatakan, tidak perlu mendapatkan dukungan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) terlebih dahulu. Melansir South China Morning Post, temuan uji klinis menunjukkan vaksin tersebut telah memenuhi standar minimal yang ditetapkan oleh badan global.
Program vaksinasi pemerintah di seluruh kota sekarang akan dimulai pada bulan Maret 2021. Sekretaris Dinas Sipil Patrick Nip Tak Kuen diharapkan memberikan rincian lebih lanjut tentang program vaksinasi.
Sinovac dianggap telah mampu menunjukkan keberhasilannya dalam menekan angka Covid-19. Data baru yang diberikan oleh perusahaan biofarmasi atas permintaan panel penasehat pemerintah menunjukkan tingkat kemanjuran keseluruhan hingga 62,3 persen setelah suntikan kedua.
Baca Juga: Vaksin Sinovac dan Vaksin Nusantara, Mana yang Kamu Pilih?
Penasihat penggunaan obat di Hong Kong mengatakan kemanjuran obat melebihi risikonya. Namun ada kekhawatiran bahwa vaksin tersebut tidak seefektif yang diharapkan.