Pesawat China Eastern Airlines Jatuh di Pegunungan Bawa 132 Penumpang

22 Maret 2022, 07:37 WIB
Pesawat Boeing 737 China Eastern jatuh di Guangxi, berita selanjutnya baca laman dibawah ini /Reuters/Carlos Garcia Rawlins/

ARAHKATA - China Eastern Airlines Boeing 737-800 dengan 132 penumpang jatuh di pegunungan di China selatan dalam penerbangan domestik pada hari Senin.

Jatuhnya pesawat China Eastern Airlines Boeing 737-800 dari ketinggian terjadi secara tiba-tiba.

Perwakilan Maskapai menyampaikan duka bagi keluarga penumpang dan awak pesawat, tanpa merinci berapa banyak orang yang tewas.

Baca Juga: Menyimak Catatan Keselamatan Penerbangan China

Video amatir yang merekam kejadian jatuhnya pesawat langsung viral di media sosial.

Video menunjukkan pesawat jatuh menukik ke tanah di balik pepohonan.

Mengutip laporan Reuters, Selasa 22 Maret 2022, Pesawat China Eastern Airlines sedang dalam perjalanan dari kota barat daya Kunming, ibu kota provinsi Yunnan, menuju Guangzhou, ibu kota Guangdong, yang berbatasan dengan Hong Kong.

Baca Juga: Radiasi Nuklir di Sekitar Chernobyl Tidak Terpantau, Ini Akibatnya

Pihak China Eastern Airlines mengatakan penyebab kecelakaan di mana pesawat itu turun dengan kecepatan 31.000 kaki per menit sedang diselidiki.

Pihak maskapai mengatakan telah menyediakan hotline bagi pihak keluarga yang kerabatnya ada di pesawat.

Pihak Maskapai menjelaskan tidak ada orang asing dalam penerbangan itu.

Baca Juga: Kisah Horor Warga Mariupol Ukraina, Mengerikan di Antara Peperangan

Laporan Reuters menyebut, bahwa pesawat dengan 123 penumpang dan 9 awak di dalamnya, kehilangan kontak di atas kota Wuzhou.

Penerbangan meninggalkan Kunming pada pukul 13:11 waktu setempat atau 05.11 GMT dan dijadwalkan mendarat di Guangzhou pada 15:05 waktu setempat atau 07.05 GMT.

Dikabarkan Pesawat telah terbang pada ketinggian 29.100 kaki pada pukul 06.20 GMT. Lebih dari dua menit dan 15 detik kemudian, data menunjukkan itu turun ke 9.075 kaki.

Baca Juga: Sebanyak 12 Rudal Iran Jatuh di Arbil Irak, Klaim Target ke Israel

20 detik berselang, ketinggian terakhir yang dilacak adalah 3.225 kaki.

Boeing mengatakan tahun lalu hanya 13 persen dari kecelakaan komersial fatal secara global antara 2011 hingga 2020 terjadi selama fase pelayaran (cruise), sedangkan 28 persen terjadi pada pendekatan akhir dan 26 persen pada pendaratan.

Fase cruise adalah fase dimana pesawat menuju ke ketinggian yang telah ditentukan.

“Biasanya pesawat dalam auto-pilot selama tahap cruise. Jadi sangat sulit untuk memahami apa yang terjadi,” kata Li Xiaojin, seorang ahli penerbangan China.

Baca Juga: Rusia Tembak Pasar di Ukraina hingga Kebakaran dan Makan Korban Jiwa

Cuaca menunjukkan kondisi sebagian berawan dengan visibilitas yang baik di Wuzhou pada saat kecelakaan.

Presiden Xi Jinping meminta penyelidik untuk menentukan penyebab kecelakaan itu sesegera mungkin.

"Kami mengetahui laporan media lebih awal dan bekerja untuk mengumpulkan lebih banyak informasi," kata Juru Bicara Boeing.***

Editor: Agnes Aflianto

Tags

Terkini

Terpopuler