KTT ASEAN-AS Berlangsung, Penasihat Malaysia untuk Myanmar Beri Desakan Ini

12 Mei 2022, 16:47 WIB
Ilustrasi Muslim Rohingya kabur dari pusat penahanan Penang, Malaysia/Twitter/@ReutersAsia /

 

ARAHKATA - Malaysia didesak dapat memanfaatkan KTT Khusus ASEAN-Amerika Serikat (AS) di Washington DC pada 12 Mei 2022, untuk menegaskan kembali komitmen pemerintah AS terhadap tindakan kekerasan atas etnis minoritas Rohingya di Myanmar.

Ketua Kelompok Penasihat Malaysia untuk Myanmar, Tan Sri Syed Hamid Albar, mengatakan AS menggambarkan tindakan di Rohingnya sama saja dengan genosida serta kejahatan terhadap kemanusiaan.

Dia mengatakan Malaysia juga harus mendesak AS dan masyarakat internasional untuk lebih menekan negara-negara di kawasan untuk memutuskan hubungan militer dengan tentara Myanmar.

Baca Juga: FPDIP Desak DPR Batalkan Anggaran Gorden Rumah Dinas Rp43,5 M

“Selain itu, seruan harus dilakukan kepada negara-negara di kawasan untuk memberlakukan embargo senjata dan bekerja sama untuk mencapai solusi terbaik bagi pengungsi Myanmar di kawasan itu, termasuk kelompok etnis Rohingya,” katanya dalam Berita Harian Malaysia dikutip ARAHKATA pada Kamis 12 Mei 2022.

Syed Hamid mengatakan dia juga mendukung penuh usulan Menteri Luar Negeri Datuk Seri Saifuddin Abdullah bahwa ASEAN harus terlibat dengan para pemangku kepentingan di Myanmar.

Termasuk Pemerintah Persatuan Nasional (NUG) dan Dewan Konsultasi Persatuan Nasional (NUCC), dalam menyelesaikan kebuntuan politik di Myanmar yang sejalan dengan Konsensus Lima Poin ASEAN.

Baca Juga: Dinkes Kota Bandung: Waspada Penyakit Hepatitis Akut

Dia mengatakan implementasi Konsensus Lima Poin ASEAN yang telah lama tertunda perlu mendapat perhatian.

Selain memfasilitasi akses langsung dan tanpa hambatan, hingga pengiriman bantuan kemanusiaan ke semua komunitas yang terkena dampak di Myanmar.

“Pertemuan Konsultasi ASEAN tentang Bantuan Kemanusiaan untuk Myanmar di Phnom Penh, 6 Mei lalu hanya melibatkan Dewan Administratif Nasional militer Myanmar dan mengecualikan Pemerintah Persatuan Nasional dan jaringan bantuan kemanusiaan lokal, di Myanmar serta di sepanjang perbatasan yang juga merupakan kunci kehidupan. Semua pemangku kepentingan terkait, termasuk Pemerintah Persatuan Nasional perlu dilibatkan untuk memastikan penyaluran bantuan kemanusiaan yang efektif dan merata, tanpa diskriminasi,” katanya.

Baca Juga: Tesla Tarik Kembali Mobilnya Dampak CPU Terlalu Panas

Pekan lalu, Saifuddin mengatakan Malaysia akan terus melibatkan semua pemangku kepentingan di Myanmar, termasuk Pemerintah Persatuan Nasional dan Dewan Konsultasi Persatuan Nasional, menyusul konflik kemanusiaan di Myanmar.

Ia mengatakan, melihat situasi saat ini, perlu adanya semua pemangku kepentingan yang terlibat secara tidak langsung sebagai tanda dukungan moral dan solidaritas.

Baca Juga: Wasapada Gejala Awal Hepatitis Nyeri Perut Hingga Diare

Sebagai catatan, KTT ASEAN-AS dijadwalkan berlangsung selama dua hari, mulai kamis 12 Mei 2022 hingga Jumat 13 Mei 2022.***

Editor: Wijaya Kusnaryanto

Sumber: berita harian malaysia

Tags

Terkini

Terpopuler