Pesan Terlalu Banyak Makanan, Panitia Olimpiade Tokyo 2020 Minta Maaf

- 29 Juli 2021, 13:49 WIB
Beikut Jadwal pertandingan Olimpiade Tokyo 2020 untuk Tim Indonesia pada cabor angkat besi dan bulu tangkis 28 Juli 2021.
Beikut Jadwal pertandingan Olimpiade Tokyo 2020 untuk Tim Indonesia pada cabor angkat besi dan bulu tangkis 28 Juli 2021. /Dok. Olympics

ARAHKATA - Panitia Penyelenggara Olimpiade Tokyo 2020 meminta maaf atas tindakan memesan makanan terlalu banyak untuk staf pada upacara pembukaan.

Hal tersebut diketahui setelah beredarnya video truk mengangkut kotak makanan yang belum tersentuh, Rabu 28 Juli 2021.

Video itu menjadi viral di media sosial. Alhasil, publik pun merespons negatif. Dan menjadi kritikan terhadap panitia.

Baca Juga: Bappeda Kabupaten Bekasi Buat Aplikasi Monev StrateGIS untuk Pembangunan

Juru bicara Olimpiade Tokyo 2020, Masa Takaya membenarkan terjadinya surplus makanan selama acara pembukaan. Ia pun mengakui panitia perlu berbenah.

"Mulai pekan ini, upaya optimalisasi pemesanan (makanan) dilakukan di masing-masing venue. Kami menyayangkan terjadi over order yang cukup besar hingga saat ini," kata Takaya.

Namun ia memastikan, makanan yang dibuang tersebut, bisa didaur ulang. Hasilnya menjadi pakan ternak dan berbagai kegunaan lainnya.

Baca Juga: SUDIN KPKP Kepulauan Seribu Sediakan Bantuan Benih Ikan Air Tawar

Sejumlah komentar negatif dari netizen pun diberikan dalam video tersebut.

"Ini tidak boleh terjadi. Ada orang di luar sana, yang kesusahan karena pandemi, sehingga tidak memiliki makanan yang cukup," tulisan seorang pengguna Twitter.

Salah satu tokoh di organisasi nirlaba bernama the People, Junko Hitomi menyayangkan situasi tersebut. Ia sampai tidak tahu bagaimana harus menjelaskan kekecewaannya.

Baca Juga: Ini Alasan Simone Biles Undur Diri dari Laga Final Olimpiade Tokyo 2020

"Sungguh sia-sia. Saya tidak punya cara lain untuk mengatakannya," tutur Hitomi.

Sekitar 110 ribu orang sempat mendaftarkan diri menjadi relawan Olimpiade 2020. Namun pada bulan lalu, ada 10 ribu menarik diri.

Itu karena berkembangnya opini publik yang menentang berlangsungnya kompetisi ini, di tengah pandemi.

Menurut data penyelenggara, ada 80 ribu volunteers yang bekerja. Itu belum termasuk mereka yang berada di bawah pengawasan Pemerintah Tokyo.***

Editor: Tia Martiana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah