Taliban Bicara Nasib Afghanistan dalam Siaran Langsung, Begini Katanya!

- 17 Agustus 2021, 11:20 WIB
Taliban menyatakan bahwa perang di Afghanistan telah berakhir dan menyerukan perdamaian dengan masyarakat internasional.
Taliban menyatakan bahwa perang di Afghanistan telah berakhir dan menyerukan perdamaian dengan masyarakat internasional. /Reuters

ARAHKATA – Juru bicara Taliban, Suhail Shaheen berbicara nasib Afghanistan usai mendeklarasikan kemenangan Taliban di Kabul.

Pernyataan Taliban disampaikan saat seorang penyiar berita BBC kelahiran Afghanistan,Yalda Hakim saat tengah melakukan siaran langsung.

Dia segera memberikan pengeras suara saat Shaheen tiba-tiba menelepon ke ponselnya. Hakim pun berusaha tenang dan mulai membuka percakapan, menurut laporan The Sun.

Baca Juga: China Merapat ke Taliban Bidik ‘Harta’ Afghanistan?

"Oke, kami telah dalam panggilan dengan juru bicara Taliban Suhail Shaheen di saluran ini. Pak Shaheen, dapatkah Anda mendengar saya?" kata jurnalis Australia tersebut memastikan.

Setelah benar-benar tersambung dengan siaran langsung, Shaheen mulai berbicara tentang deklarasi kemenangan Taliban dan menjanjikan kedamaian.

"Seharusnya tidak ada kebingungan, kami memastikan warga Afghanistan di kota Kabul, bahwa properti mereka dan hidup mereka aman. Tidak akan ada balas dendam pada siapa pun. Kami adalah abdi masyarakat dan negara ini," ujar Shaheen, mengutip The New York Post pada Senin 16 Agustus 2021.

Baca Juga: Simak! 12 Fakta Mengenai Taliban yang Berhasil Kuasai Afghanistan

"Kepemimpinan kami menginstruksikan pasukan kami untuk tetap berada di gerbang Kabul, bukan memasuki kota. Kami sedang menunggu pemindahan kekuasaan secara damai," tambahnya.

Meski demikian, Taliban tidak akan menghilangkan hukuman eksekusi publik dan amputasi untuk orang yang dianggap bersalah.

"Saya tidak dapat mengatakan sekarang, itu tergantung hakim pengadilan dan hukum. Para hakim akan ditunjuk menurut hukum pemerintah masa depan," kata Shaheen.

Dalam siaran langsung itu, dia juga menegaskan untuk mendirikan pemerintahan Islam di Afghanistan.

Baca Juga: AS Ungkap Kesalahan Tentara Afghanistan: Buta Huruf dan Tak Berpendidikan

“Tentu saja, kami menginginkan pemerintahan Islam,” ujar Shaheen dalam wawancara selama setengah jam, dan menegaskan Afghanistan akan kembali dalam hukum ekstrem.

Menjadi ironis, di tengah-tengah kekhawatiran kaum perempuan di Afghanisitan atas nasib mereka, Shaheen mengatakan bahwa Taliban akan menghormati hak-hak perempuan dan mengizinkan mereka mengakses pendidikan.

Setelah wawancara yang tiba-tiba itu berakhir, Metro menulis, rekan-rekan Hakim memujinya karena bisa tetap tenang ketika dia mendapat telepon kejutan dari Taliban, dan wawancara penyelidikan seketika.***

 

Editor: Agnes Aflianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah