WHO Khawatirkan Kondisi Anak dan Perempuan di Afghanistan

- 17 Agustus 2021, 01:07 WIB
Kisah Pilu Perempuan Afghanistan Dipaksa Berhenti Bekerja Setelah Taliban Kuasai Kabul
Kisah Pilu Perempuan Afghanistan Dipaksa Berhenti Bekerja Setelah Taliban Kuasai Kabul /Parwiz Parwiz/REUTERS

ARAHKATA - Afghanistan tengah menjadi sorotan publik lantaran Taliban sudah hampir menguasai negara tersebut.

Presiden Afghanistan Ashraf Ghani mengatakan Taliban telah menang karena berhasil menduduki Kantor Kepresidenan pada Minggu 15 Agustus 2021.

Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus menyorot kondisi kesehatan dan kesejahteraan wanita dan anak-anak perempuan di Afghanistan.

Baca Juga: AS Ungkap Kesalahan Tentara Afghanistan: Buta Huruf dan Tak Berpendidikan

Konflik yang terjadi di Afghanistan dikhawatirkan bisa membuat kebutuhan tersebut jadi tidak terpenuhi.

"Dengan terjadinya peristiwa yang sangat memprihatinkan di Afghanistan, kesehatan dan kesejahteraan warga sipil, terutama wanita dan anak perempuan, harus jadi prioritas utama," kata Tedros seperti dikutip dari akun Twitternya, Senin 16 Agustus 2021.

Cuitan Tedros tersebut menyusul video viral seorang perempuan menangis diduga dari Afghanistan.

Baca Juga: Warga Afghanistan Kecam Presiden yang Kabur Saat Hadapi Taliban

Dalam video sang gadis menyuarakan ketakutannya dilupakan atau tidak dianggap.

"Kami tidak dianggap karena lahir di Afghanistan. Saya tidak bisa menahan tangis. Saya harus menyeka air mata hanya untuk bisa merekam video ini. Tidak ada yang peduli, kami akan mati perlahan dalam sejarah. Lucu bukan?" ujar sang gadis.***

Editor: Tia Martiana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x