Ikuti Singapura-Korsel, Selandia Baru 'Berdamai' dengan COVID-19

- 24 November 2021, 17:03 WIB
Ilustrasi warga Selandia Baru yang masih berjuang melawan Covid-19.
Ilustrasi warga Selandia Baru yang masih berjuang melawan Covid-19. /Pexels / Keira Burton

ARAHKATA - Beberapa waktu lalu sempat beredar kabar bahwa Singapura dan Korea Selatan (Korsel) akan 'berdamai' dengan COVID-19.

Namun, hal itu ternyata diikuti oleh negara Selandia Baru. Kabar tersebut ditunjukkan melalui relaksasi yang terjadi baru-baru ini.

Selandia Baru akan mengakhiri pembatasan akibat virus Corona mulai 3 Desember 2021. Perdana Menteri Jacinda Ardern mengatakan negaranya akan mengadopsi sistem untuk hidup berdampingan dengan virus Corona.

Baca Juga: Eropa Dihantam COVID-19, WHO: Tembus 2,2 Juta

Hingga Agustus, sebagian besar wilayah di Selandia Baru masih bebas COVID-19. Namun varian Delta yang sangat menular membuat angka kasus terus naik.

Ardern pun akhirnya meninggalkan strategi eliminasi dan beralih memperlakukan virus tersebut sebagai endemik.

Auckland, kota terbesar di Selandia Baru diketahui telah ditutup selama lebih dari 90 hari. Namun, baru-baru ini pemerintah mulai melonggarkan pembatasan.

Baca Juga: Melonjak Tinggi, Belanda 'Oper' Pasien COVID-19 ke Jerman

"Kenyataannya adalah Delta tetap ada. Selandia Baru siap mengatasinya karena tingkat vaksinasi yang tinggi dan langkah-langkah keamanan terbaru kami," kata Ardern dalam sebuah pernyataan, dikutip Arahkata Rabu 24 November 2021.

Sistem baru akan membagi wilayah menjadi daerah merah, oranye atau hijau tergantung pada tingkat paparan COVID-19 dan tingkat vaksinasi.

Halaman:

Editor: Tia Martiana

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x