ARAHKATA - Perang Ukraina dengan Rusia semakin panas hingga akhirnya Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba menyebut Presiden Rusia Vladimir Putin telah meluncurkan 'invasi skala penuh' pada Kamis 24 Februari 2022.
Suara-suara ledakan pun terdengar di kota-kota di Ukraina. Atas hal itu, beberapa negara pun mengecam aksi Rusia.
Atas aksi tersebut Kementerian Pertahanan Ukraina meminta warga Ukraina untuk memberikan perlawanan setelah pasukan militer Rusia memasuki area Ibu Kota Kiev.
Baca Juga: Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky: Akhirnya Membela Negara Kami Sendiri
Warga bahkan diimbau untuk membuat bom molotov dan melumpuhkan pasukan Rusia yang mendekati area mereka.
"Kami mendorong warga untuk memberitahu kami pergerakan tentara, untuk membuat bom molotov, dan menetralkan muush," demikian pernyataan Kementerian Pertahanan Ukraina via Facebook, seperti dilansir Arahkata, Jumat 25 Februari 2022.
Kementerian Pertahanan Ukraina sebelumnya menyebut 'musuh' telah berada di distrik Obolon, yang berjarak hanya 9 kilometer dari gedung parlemen Ukraina yang terletak di pusat kota Kiev.
Baca Juga: Rusia-Ukraina Bergejolak, Pemerintah Diminta Antisipasi Lonjakan Harga Migas
Selain mengimbau warga untuk melawan, Kementerian Pertahanan Ukraina juga menyarankan warga sipil lainnya untuk mencari perlindungan atau tetap di rumah.
"Warga yang damai -- berhati-hatilah. Jangan tinggalkan rumah," imbau Kementerian Pertahanan Ukraina.***