Rubel Dekati Level Tertinggi, Barat Mulai Ditekan Putin?

- 24 Maret 2022, 20:58 WIB
Putin Jamin Warga Rusia Tidak Akan Dipaksa Perang di Ukraina: Tentara Wajib Militer Tak Berpartisipasi
Putin Jamin Warga Rusia Tidak Akan Dipaksa Perang di Ukraina: Tentara Wajib Militer Tak Berpartisipasi /Reuters

 

ARAHKATA - Rubel dekati level tertinggi pada hari Rabu terhadap dolar baik di Moskow maupun bursa luar negeri.

Penguatan rubel terjadi setelah Presiden Vladimir Putin mengatakan Rusia akan mulai menjual gasnya ke negara-negara 'tidak ramah' rubel.

Rubel berakhir di bawah 100 terhadap dolar, turun lebih dari 22 persen pada tahun ini akibat hadapi sanksi ketat secara global yang dipicu oleh invasinya ke Ukraina akhir bulan lalu.

Baca Juga: Biden Pergi ke Eropa, Bahas Sanksi Baru untuk Rusia?

Selain itu, harga gas Eropa melonjak setelah pengumuman mengejutkan Putin di tengah kekhawatiran akan krisis energi di kawasan Eropa.

"Tampaknya ini adalah upaya otoritas Rusia untuk menerapkan tekanan pada negara-negara Barat dengan memaksa pembeli produk gas Rusia menggunakan rubel dengan manfaat tambahan agar menguatkan nilai mata uang," kata Liam Peach, ekonom Eropa dalam Reuters pada Kamis 24 Maret 2022.

Rubel naik 6 persen menjadi 97,7375 per dolar di Moskow kemudian menyentuh angka 94,9875 yang menjadi nilai terkuat sejak 2 Maret.

Baca Juga: China dan Pakistan Berbagi Keprihatinan Terhadap Rusia, Ini Kata China

Halaman:

Editor: Wijaya Kusnaryanto

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x