Taliban Larang Perempuan Naik Pesawat Tanpa Pendamping Pria

- 28 Maret 2022, 12:31 WIB
Ilustrasi. AS membatalkan dialog dengan Taliban usai kelompok itu kembali menutup sekolah untuk anak perempuan.
Ilustrasi. AS membatalkan dialog dengan Taliban usai kelompok itu kembali menutup sekolah untuk anak perempuan. /Pixabay/12019//

ARAHKATA - Kelompok Taliban semakin mengetatkan aturan bagi kaum perempuan.

Kini, Taliban mengatakan perempuan tidak dapat naik pesawat domestik tanpa pendamping pria. Aturan tersebut juga berlaku bagi penerbangan internasional.

Dilansir Arahkata, Senin 28 Maret 2022, langkah yang dilakukan Taliban itu mundur dari komitmen mereka sebelumnya untuk kembali membuka sekolah menengah untuk anak perempuan.

Baca Juga: Taliban Ganti Bendera Afghanistan Serta Larang Kibarkan yang Lama

Taliban sendiri sebelumnya telah membatalkan rencana pembukaan sekolah bagi anak perempuan.

Batalnya pembukaan sekolah itu mengejutkan warga Afghanistan dan menuai kecaman dari lembaga kemanusiaan dan pemerintah asing.

Amerika Serikat pada Jumat, 26 Maret waktu setempat telah membatalkan pertemuan yang direncanakan dengan pejabat Taliban mengenai masalah ekonomi utama karena keputusannya soal aturan sekolah itu.

Baca Juga: Taliban Angkat Bicara Soal Invasi Rusia ke Ukraina

Sumber yang tidak disebutkan namanya karena alasan keamanan, mengatakan bahwa Kementerian Penyebaran Kebajikan dan Pencegahan Kejahatan mengirim surat kepada maskapai penerbangan pada Sabtu 27 Maret yang memberi tahu mereka tentang pembatasan baru.

Mereka menambahkan bahwa wanita tanpa pendamping yang telah memesan tiket akan diizinkan melakukan perjalanan pada Minggu dan Senin 28 Maret.

Mereka menyebut beberapa wanita yang telah memiliki tiket telah ditolak di Bandara Kabul.

Baca Juga: PM Afghanistan Minta Dunia Internasional Akui Pemerintahan Taliban

Juru bicara Kementerian Penyebaran Kebajikan dan Pencegahan Kejahatan dan Kementerian Kebudayaan dan Informasi tidak segera menanggapi ketika dimintai komentar.

Seorang juru bicara pemerintah Taliban sebelumnya mengatakan bahwa perempuan yang bepergian ke luar negeri untuk belajar harus ditemani oleh kerabat laki-laki.

Belum dijelaskan apakah pembatasan perjalanan udara akan memungkinkan pengecualian, misalnya dalam keadaan darurat atau untuk wanita tanpa kerabat pria yang tinggal di negara itu.

Baca Juga: PM Afghanistan Minta Dunia Internasional Akui Pemerintahan Taliban

Serta apakah itu berlaku untuk orang asing atau wanita dengan kewarganegaraan ganda.

Komunitas internasional sejauh ini belum secara resmi mengakui pemerintahan Taliban dan penegakan sanksi telah melumpuhkan sektor perbankan negara itu.

Serta dikombinasikan dengan pemotongan dana pembangunan telah menjerumuskan negara itu ke dalam krisis kemanusiaan.***

Editor: Tia Martiana

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah