Network
ARAHKATA - Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un sedang mengawasi uji tembak senjata taktis barunya yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan nuklir.
Korea Utara menunjukkan tanda-tanda melanjutkan uji coba nuklir dan setelah Jong Un menggagalkan moratorium uji coba rudal balistik (ICBM) yang diberlakukan sendiri, diluncurkan pada bulan lalu.
Militer Korea Selatan hari ini mengatakan pihaknya mendeteksi dua rudal yang diluncurkan kemarin dari pantai timur laut kearah laut lepas.
Baca Juga: AS Akan Hadiri Pertemuan ASEAN, China Jadi Bahasan Utama?
Glider terbang sekitar 110 kilometer (km) dengan ketinggian puncak 25km dan kecepatan maksimum kurang dari Mach 4, menunjukkan itu adalah rudal jarak pendek.
"Sistem senjata taktis yang baru, sangat penting dalam meningkatkan secara drastis kekuatan garis depan unit artileri jarak jauh dan efisiensi dalam operasi taktis nuklir," kata KCNA dalam Reuters dikutip ARAHKATA pada Minggu, 17 April 2022.
Dia mengatakan Jong Un memberikan instruksi penting untuk mengembangkan pertahanan negara dan kemampuan tempur nuklir.
Baca Juga: Pasca Insiden! China Eastern Terbangkan Kembali Pesawat Boeing 737-800
Korea Utara mulai mengembangkan rudal balistik jarak pendek, yang menurut para analis dirancang untuk menghindari rudal pertahanan dan menyerang target di Selatan.
Juru bicara Suk-yeol Bae Hyun-jin mengatakan tidak ada yang baru atau mengejutkan dalam unjuk kekuatan oleh Korea Utara.
Presiden Moon Jae-in, yang akan meninggalkan kantor pada 10 Mei mendatang, menerima pengarahan tentang peluncuran rudal Korea Utara.
Baca Juga: Mengerikan! Rusia Klaim Lebih Dari 23.000 Tentara Ukraina Tewas
Sementara itu, juru bicara Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS), telah menerima informasi tes terbaru uji rudal tersebut.
Menurut Letnan Kolonel Marty Meiners, pihaknya mengetahui pernyataan Korut bahwa mereka sedang melakukan uji coba sistem artileri jarak jauh.
Utusan Khusus AS Sung Kim akan mengunjungi Seoul pada hari Senin 18 April 2022, untuk membahas tanggapan terhadap peluncuran rudal Korea Utara dengan rekannya dari Korea Selatan.***
