Network
ARAHKATA - Israel hari ini memutuskan untuk membuka kembali penyeberangan Erez di Jalur Gaza utara setelah menderita kerugian ekonomi di wilayah pesisir.
Israel menutup penyeberangan Erez Minggu lalu setelah penyerang tak dikenal menembakkan beberapa roket dari Jalur Gaza ke Israel selatan.
Insiden tersebut diyakini karena meningkatnya ketegangan di Yerusalem Timur dan kampanye penangkapan di Tepi Barat selama Ramadhan.
Baca Juga: Korea Utara Percepat Pengembangan Senjata Nuklir, Ternyata Ini Misi Utamanya
"Setelah melakukan penilaian keamanan, Israel memutuskan untuk mengizinkan kembali masuknya pekerja dan pedagang dari Gaza ke Israel melalui Erez mulai Selasa," lapor Xinhua mengutip pernyataan dari Mayor Jenderal Ghassan Alyan, koordinator Kegiatan Pemerintah di wilayah Palestina dikutip ARAHKATA pada Selsa 26 April 2022.
"Keputusan untuk membuka kembali penyeberangan bagi pedagang dan pekerja, serta tindakan publik lainnya adalah kondisional untuk menjaga keamanan dan stabilitas di kawasan itu," imbuhnya.
Ekonom Gaza mengatakan mengizinkan masuk di pekerja dan pedagang akan mengurangi kerugian ekonomi selama lebih dari 15 tahun sebagai akibat dari sanksi Israel.
Baca Juga: Gawat! Konflik Rusia-Ukraina Picu Perang Dunia Ketiga
Sekitar 12.000 pekerja dan pedagang Palestina melintasi Jalur Gaza ke Israel setiap hari, menghasilkan pendapatan 5 juta Shekel Israel atau senilai dengan Rp21,8 miliar.
