ARAHKATA - Amerika Serikat (AS) telah menawarkan hadiah 10 juta dolar AS atau senilai dengan Rp144 miliar untuk membantu mengatasi serangan siber di dunia.
Diketahui hingga kini terdapat 6 agen intelijen militer Rusia yang mengatur serangan siber dan telah mempengaruhi bisnis di seluruh dunia.
Semua anggota yang terkait dengan Unit 74455 intelijen militer Rusia didakwa Oktober lalu di pengadilan AS atas sejumlah tuduhan peretasan termasuk mempengaruhi jaringan listrik Ukraina.
Baca Juga: Trump Tidak Akan Kembali ke Twitter Meskipun Dibeli Musk, Ini Alasannya
Mengingat semua anggota militer berada di Rusia, kecil kemungkinan mereka akan diekstradisi untuk menghadapi hukuman di AS.
Namun, Departemen Luar Negeri AS menawarkan hadiah hingga Rp144 miliar untuk setiap informasi yang dapat membantu menuntut salah satu dari 6 personel militer yang terlibat.
Departemen Luar Negeri AS mengatakan pada AFP dalam Berita Harian Malaysia dikutip ARAHKATA pada Rabu 27 April 2022, enam tersangka terlibat dalam serangan malware pada tahun 2017 dikenal sebagai NotPetya.
Baca Juga: Instagram Bored Ape Yacht Club Diretas via Phishing! Berikut Total Kerugiannya
Mereka mempengaruhi bisnis di seluruh dunia termasuk merusak komputer di rumah sakit seluruh AS, dengan pihak berwenang memperkirakan kerugian hingga 1 miliar dolar AS atau setara dengan Rp14,4 triliun.