Namun, pihak Rusia telah membantah semua tuduhan terhadap anggota militernya dan mengklaim bahwa AS meluncurkan kampanye 'Russophobia'.
Unit intelijen Rusia, GRU, sebelumnya dituding melakukan beberapa serangan siber di seluruh dunia termasuk ikut campur dalam pemilihan presiden AS 2016.***