Afrika Alami Kekeringan Parah, 20 Juta Orang Terancam!

- 4 Mei 2022, 18:39 WIB
Ilustrasi Warga Ethiopia
Ilustrasi Warga Ethiopia /facebooks/

ARAHKATA - Kekeringan parah yang melanda Tanduk Afrika dari Ethiopia selatan hingga Kenya utara dan Somalia mengancam sekitar 20 juta orang dengan kelaparan.

Menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Tanduk Afrika menghadapi kekeringan terparah dalam 40 tahun terakhir.

Kawasan yang terkena dampak kekeringan paling parah, penduduk berjuang untuk bertahan hidup dengan merumput dan bertani.

Baca Juga: Nyatakan Adolf Hitler Adalah Keturunan Yahudi, Yair Lapid: Rusia Harus Meminta Maaf

Penduduk di sana hanya menerima sedikit curah hujan selama empat musim hujan berturut-turut sejak akhir tahun 2020.

Situasi kekeringan bahkan diperparah oleh serangan hama belalang yang merusak tanaman antara tahun 2019 dan 2021.

"Jumlah orang yang kelaparan akibat kekeringan, bisa melonjak dari perkiraan saat ini 14 juta menjadi 20 juta orang, tahun ini," menurut Program Pangan Dunia PBB (WFP) kepada AFP dalam Berita Harian Malaysia dikutip ARAHKATA pada Rabu, 4 Mei 2022.

Baca Juga: PBB Berharap Lebih Banyak 'Jeda Kemanusiaan' di Ukraina, Ini Sebabnya

Pekan lalu, badan respon kemanusiaan PBB, OCHA menginformasikan bahwa enam juta warga Somalia atau 40 persen dari populasi menderita krisis kerawanan pangan pada tingkat yang ekstrim.

“Ada risiko kelaparan yang sangat nyata dalam beberapa bulan ke depan jika situasi saat ini terus berlanjut,” katanya.

Selain itu, menurut badan tersebut, total 6,5 juta orang di Ethiopia dan 3,5 juta lainnya di Kenya menghadapi krisis kerawanan pangan yang sangat buruk.

Baca Juga: Jahat! Israel Tahan 600 warga Palestina Tanpa Tuduhan

OCHA mengatakan sekitar satu juta orang di seluruh wilayah harus meninggalkan rumah mereka karena kekurangan air dan lahan penggembalaan, dan setidaknya tiga juta ternak telah mati.

"Kita harus bertindak sekarang jika kita ingin mencegah bencana kemanusiaan terjadi," kata perwakilan Organisasi Pangan dan Pertanian untuk Uni Afrika, Chimimba David Phiri, pada briefing PBB di Jenewa.

Sementara itu, Direktur Eksekutif UNICEF Catherine Russell mengatakan 10 juta anak di Djibouti, Ethiopia, Kenya dan Somalia sangat membutuhkan dukungan untuk menyelamatkan hidup mereka dari krisis.

Baca Juga: Bill Gates Prediksi Bakal Ada Wabah Lebih Mematikan Setelah Covid-19, Apa itu

"Sebanyak 1,7 juta anak saat ini menderita kekurangan gizi parah di seluruh sub-wilayah," katanya dalam sebuah pernyataan setelah kunjungan empat hari ke Ethiopia, pekan lalu.

Bahkan, kata Russell, kurangnya pasokan air bersih juga meningkatkan risiko penyakit pada anak-anak.

Selain itu ratusan ribu siswa putus sekolah, karena banyak yang harus menempuh jarak cukup jauh untuk mencari makanan dan sumber air.***

Editor: Wijaya Kusnaryanto

Sumber: AFP


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah