Cuaca Panas di India Picu kenaikan Daya Listrik 13,2 Persen

- 9 Mei 2022, 22:19 WIB
Ilustrasi: Waspada cuaca panas terik di siang hari, BMKG jelaskan terkait gelombang panas
Ilustrasi: Waspada cuaca panas terik di siang hari, BMKG jelaskan terkait gelombang panas /Foto oleh Wendy Wei dari Pexels/

ARAHKATA – Cuaca panas yang disebabkan oleh pancaroba atau peralihan musim hujan ke musim kemarau selain di Indonesia, India juga mengalaminya malah lebih parah.

Suhu panas selama sepekan terakhir ini di Indonesia mencapai rata-rata 31-36 Derajat Celcius lebih panas di India. Cuaca Panas di India bisa mencapai 40-45 Derajat Celcius.

Cuaca panas tersebut berdampak pada kenaikan daya listrik 13,2 persen akibat dari lonjakan penggunaan AC pada bulan April 2022. Permintaan daya listrik untuk meredam cuaca panas ini memicu krisis listrik terburuk sejak enam tahun terakhir.

Baca Juga: BMKG Imbau Waspada Cuaca Panas dalam Sepekan
 
Permintaan listrik tumbuh 13,2 persen menjadi 135,4 miliar kilowatt jam (kWh) karena kebutuhan listrik di utara tumbuh antara 16 persen dan 75 persen, menurut analisis data Pemerintah India.

Penggunaan listrik diperkirakan akan tumbuh karena faktor cuaca India memperkirakan suhu maksimum di atas normal di sebagian besar wilayah Barat Daya, Barat Laut, Utara, dan Timur Laut.

Dilansir dari Reuters, India dan negara tetangga Pakistan telah menderita panas ekstrem pada tahun ini dan lebih dari satu miliar orang berisiko terkena panas, para ilmuwan memperingatkan. Para ahli menghubungkan awal musim panas yang intens dengan perubahan iklim.

Baca Juga: Eropa Jadi Titik Transit Utama Pengiriman Kokain Antar Negara di Dunia!
 
Penggunaan listrik yang belum pernah terjadi sebelumnya mengakibatkan pemadaman listrik yang meluas pada bulan April karena utilitas bergegas untuk mengelola permintaan karena pasokan batu bara berkurang.
 
Pasokan listrik di India turun dari permintaan sebesar 2,41 miliar unit atau 1,8 persen, terburuk sejak Oktober 2015.

Permintaan listrik di Delhi naik 42 persen pada bulan April, dengan negara bagian utara seperti Punjab dan Rajasthan melihat permintaan listrik masing-masing tumbuh 36 persen dan 28 persen, menurut data pemerintah.
 
Temperatur yang melonjak menyebabkan peningkatan 74,7 persen dalam penggunaan listrik oleh Sikkim, sebuah negara bagian berbukit kecil di timur laut yang terkenal dengan pegunungannya yang indah.

Baca Juga: Simak Profil Nikolai Patrushev, Lebih Kejam dari Vladimir Putin!

Himachal Pradesh dan Uttarakhand, dua negara bagian pegunungan lainnya yang dipadati turis yang mencari pelarian dari panasnya dataran, mengalami lonjakan permintaan listrik lebih dari seperenam karena suhu yang lebih tinggi.

Negara bagian utara lainnya seperti Haryana dan Uttar Pradesh, serta Jharkhand di timur, melihat permintaan listrik naik lebih dari 25 persen, data Pemerintah India menunjukkan.
 
Tujuh negara bagian termasuk negara bagian Andhra Pradesh selatan mengalami pemadaman listrik terburuk dalam lebih dari enam tahun, menurut data.

Sebagian besar negara bagian adalah negara bagian di utara yang menghadapi kenaikan suhu karena gelombang panas.  

Baca Juga: Dua Subvarian Omicron Picu Lonjakan COVID-19 di Afrika Selatan, WHO Peringatkan Ini

Halaman:

Editor: Agnes Aflianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x