Menlu Inggris Dukung Ukraina, Pasca 100 Hari Invasi Rusia

- 9 Juni 2022, 17:31 WIB
Menteri Luar Negeri Inggris Liz Truss
Menteri Luar Negeri Inggris Liz Truss /James/Reuters

ARAHKATA - Invasi Rusia atas Ukraina memicu polemik dan memanasnya suhu politik global.

Invasi Rusia itu juga menimbulkan banyak sekali korban tewas dan pengungsi Ukraina.

Invasi Rusia juga membangkitkan dukungan banyak negara kepada Ukraina.

Baca Juga: Gian Piero Gasperini Tegaskan Soal Masa Depannya di Atalanta

Menteri Luar Negeri Inggris Liz Truss menegaskan dukungan untuk rakyat Ukraina saat memperingati 100 hari invasi Rusia ke negara tersebut.

"Hari ini menandai 100 hari yang kelam sejak Putin melancarkan perang yang tidak sah dan ilegal melawan Ukraina," kata Menlu Liz Truss melalui rilis pers Kedutaan Besar Inggris di Jakarta, Rabu.

Menlu Liz Truss mengatakan Inggris akan tetap teguh mendukung Ukraina dan memastikan bahwa negara itu akan memenangkan pertempuran untuk penentuan nasib sendiri dan memastikan pasukan Rusia mundur.

Baca Juga: Moeldoko: Tegaskan Regulasi Atasi Konflik Agraria di Aset PTPN

"Invasi Putin telah membawa kematian dan kehancuran dalam skala yang tidak terlihat di Eropa sejak Perang Dunia Kedua. Perang ini memiliki konsekuensi besar bagi perdamaian, kemakmuran, dan ketahanan pangan global. Itu penting bagi kita semua," katanya.

Oleh karena itu, saat memperingati 100 hari invasi Rusia ke Ukraina, Truss menyampaikan penghormatan kepada ribuan warga sipil tak berdosa yang terbunuh sejak invasi, dan menegaskan kembali dukungan Inggris untuk pertahanan Ukraina.

Sementara itu, Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste, Owen Jenkins, mengatakan bahwa invasi Rusia telah melanggar prinsip dasar hukum internasional.

Baca Juga: Menteri Erick Ingin Indonesia Jadi Hub Produksi Vaksin Dunia

"Invasi Putin yang agresif dan tidak beralasan melanggar prinsip dasar hukum internasional - bahwa negara memiliki kedaulatan teritorial dan hak untuk menentukan kebijakan luar negeri mereka sendiri," kata Owen Jenkins, menyebut Presiden Rusia Vladimir Putin sebagai orang yang bertanggung jawab atas invasi Rusia ke Ukraina.

Setiap negara, kata dia, saat ini menderita akibat dampak dari invasi Rusia karena invasi tersebut menyebabkan kenaikan harga pangan dan energi, serta mengancam pertumbuhan ekonomi.

Untuk mengatasi dampak tersebut, Inggris, kata dia, telah menjadi salah satu donor utama yang menawarkan dukungan kepada negara-negara yang paling parah terkena dampak kenaikan harga pangan dan komoditas.

Baca Juga: Konser Justin Bieber di Beberapa Kota Ditunda, Beliebers Indonesia Khawatir

Inggris, katanya, telah mengumumkan bantuan sebesar 3 miliar poundsterling selama tiga tahun ke depan untuk mencegah kelaparan dan mengurangi penderitaan.

Inggris juga akan terus memberikan bantuan kemanusiaan bagi orang-orang yang rentan di negara-negara seperti Yaman, Afghanistan, Ethiopia dan Suriah, yang semuanya akan terkena dampak kenaikan harga pangan akibat invasi Rusia ke Ukraina.***

Editor: Wijaya Kusnaryanto

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x