Investigasi PBB Tegaskan Pasukan Israel Bunuh Jurnalis Al Jazeera

- 25 Juni 2022, 09:25 WIB
Lokasi di mana reporter Al Jazeera Shireen Abu Akleh ditembak mati dalam serangan Israel, di Jenin, Tepi Barat yang diduduki Israel, 17 Mei 2022. Gambar diambil 17 Mei 2022.
Lokasi di mana reporter Al Jazeera Shireen Abu Akleh ditembak mati dalam serangan Israel, di Jenin, Tepi Barat yang diduduki Israel, 17 Mei 2022. Gambar diambil 17 Mei 2022. /REUTERS/Raneen Sawafta

ARAHKATA - Informasi hasil investigasi oleh Kantor Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), terkait pembunuhan jurnalis.

Menunjukkan pasukan keamanan Israel melepaskan tembakan yang menewaskan jurnalis Al Jazeera, Shireen Abu Akleh, pada Mei tahun ini.

Temuan tersebut menegaskan bahwa bukan tembakan sembarangan dari warga Palestina yang menyebabkan kematian jurnalis keturunan Palestina-Amerika itu.

Baca Juga: Malaysia Catat Penambahan 2.587 Kasus COVID-19 Lokal Baru

Dikatakan juru bicara Kantor HAM PBB Ravina Shamdasani saat konferensi pers di Jenewa, Swiss, dilansir Reuters, Jumat, 24 Juni 2022.

"Semua informasi yang kami kumpulkan termasuk informasi resmi dari militer Israel dan Jaksa Agung Palestina konsisten dengan temuan bahwa tembakan yang menewaskan Abu Akleh dan melukai rekannya Ali Sammoudi berasal dari Pasukan Keamanan Israel dan bukan dari tembakan sembarangan oleh warga Palestina yang bersenjata, seperti yang awalnya diklaim oleh otoritas Israel," ujar Revina.

Pejabat Israel dan Palestina saling menuduh atas insiden yang juga menyebabkan kekacauan di pemakaman Abu Akleh.

Baca Juga: Seorang Wanita di Mesir Tewas Dibunuh Usai Tolak Ajakan Menikah

Terjadinya insiden ketika polisi-polisi Israel menyerang para pelayat yang hadir.

Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan pada Jumat bahwa mereka berkomitmen untuk menyelidiki kematian Abu Akleh.

Serta meminta pihak berwenang Palestina untuk berbagi akses ke peluru yang menewaskan jurnalis tersebut.

Baca Juga: Gempa M 6,1 Guncang Afghanistan Tewaskan 1.000 Orang Serta Ratusan Rumah Hancur

Sementara itu, Shamdasani mengatakan Kantor HAM PBB telah melakukan "pemantauan" sendiri atas insiden tersebut.

Shamdasani menolak menggunakan kata "penyelidikan".

Dia mengatakan PBB telah memeriksa materi foto, video, dan audio serta mengunjungi tempat kejadian.

Serta berkonsultasi dengan para ahli, meninjau komunikasi resmi, dan mewawancarai para saksi.

Baca Juga: Zelensky: Rusia Makin Garang Serangan Militernya ke Wilayah Ukraina Pekan Ini

"Sangat menggelisahkan bahwa pihak berwenang Israel tidak melakukan penyelidikan kriminal," kata Shamdasani.

Otoritas Palestina mengatakan penyelidikannya menunjukkan bahwa Abu Akleh ditembak oleh seorang tentara Israel dalam "pembunuhan yang disengaja."

Di lain pihak, Israel membantah tuduhan itu.

Baca Juga: Malaysia Dilanda 2.127 Kasus Baru COVID-19, Warga di Imbau Waspada

Abu Akleh ditembak mati pada 11 Mei 2022 ketika dia sedang meliput serangan militer Israel di Kota Jenin di Tepi Barat yang diduduki Israel.

"Temuan kami menunjukkan bahwa tidak ada peringatan yang dikeluarkan dan tidak ada penembakan yang terjadi pada waktu itu dan di lokasi itu," kata Shamdasani.

"Sekitar pukul 06.30, ketika empat wartawan berbelok ke jalan menuju kamp, mengenakan helm antipeluru dan jaket antipeluru dengan tanda 'PRESS', beberapa peluru tunggal ditembakkan ke mereka dari arah tentara Pasukan Keamanan Israel," ujar dia, melanjutkan.

Baca Juga: NGERI! Baku Tembak di California, 2 Polisi Tewas

"Satu peluru melukai Ali Sammoudi di bahu, satu peluru lagi mengenai kepala Abu Akleh dan membunuhnya seketika."

Dalam sebuah pernyataan yang menanggapi pernyataan Shamdasani, IDF bersikeras telah terjadi baku tembak antara pasukan Israel dan orang-orang bersenjata Palestina.

"Sejak insiden itu, IDF telah menyelidiki dan meninjau keadaan kematian Abu Akleh," demikian bunyi pernyataan itu.

Baca Juga: HEBAT! Siswa Palestina Ciptakan Robot Pencari Korban dalam Reruntuhan Gedung

“Penyelidikan IDF dengan jelas menyimpulkan bahwa Abu Akleh tidak sengaja tertembak oleh seorang tentara IDF dan bahwa tidak mungkin untuk memastikan apakah dia dibunuh oleh seorang pria bersenjata Palestina yang menembak tanpa pandang bulu di daerahnya atau secara tidak sengaja oleh seorang tentara IDF.”***

Editor: Wijaya Kusnaryanto

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x