Dendam Mantan Insinyur CIA Bocorkan Info Rahasia ke WikiLeaks

- 14 Juli 2022, 13:02 WIB
Ilustrasi peretas.
Ilustrasi peretas. /Pexels/Tima Miroshnichenko/

 

 ARAHKATA - Seorang mantan insinyur dari Central Intelligence Agency (CIA) terbukti bersalah dan dihukum oleh Pengadilan New York, Amerika Serikat.

Karena pelaku terlibat sembilan tuntutan sebagai akibat dari kebocoran data tunggal terbesar dalam sejarah CIA.

Insiden itu dikenal juga sebagai "Vault 7" yang pada 2017 dibagikan oleh situs web WikiLeaks yang dikenal kerap mengungkapkan dokumen- dokumen rahasia negara ataupun perusahaan global.

 Baca Juga: Breaking News: Ribuan Warga Protes PM Hongaria, Akibat Kenaikan Pajak

Disiarkan The Verge pada Rabu, 13 Juli 2022,  mantan insinyur bernama Joshua Schulte terbukti telah mengungkapkan sejumlah taktik CIA untuk meretas ponsel, komputer, bahkan TV Pintar pribadi dari target operasinya.

"Schulte telah dihukum karena salah satu tindakan spionase paling berani dan merusak dalam sejarah Amerika," kata Jaksa AS untuk Distrik Selatan New York Damian Williams membahas kasus itu.

Joshua Schulte mulai menjalani masalah hukum pada 2018 atas kasus dugaan pornografi anak.

Baca Juga: Presiden Sri Lanka Kabur dari Negaranya Ingkar Janji Mengundurkan Diri

Namun ternyata kasus hukum yang dihadapinya tak berhenti sampai di situ dan berlanjut hingga tuntutan terkait "Vault 7".

Sebelumnya di CIA, Joshua Schulte memang bertanggung jawab untuk membangun alat peretasan untuk mengambil data ataupun informasi penting dari perangkatan elektronik para target operasi.

Dalam pengembangan kasus, pihak berwajib menemukan Joshua juga menyimpan beberapa informasi rahasia untuk kepentingannya sendiri seperti kata sandi untuk mengakses penyimpanan terenkripsi milik CIA.

Baca Juga: Rumah Presiden Dikuasai, Demonstran Sri Lanka Asyik Bersantai dan Berenang

Tuntutan kasusnya pun bertambah setelah kecurigaan pembocoran informasi dan alat ke WikiLeaks diajukan.

Adapun tuntutan yang diajukan secara garis besar terkait dengan pengumpulan, pencurian, serta pembocoran informasi rahasia milik agensi intelejen AS itu.

Motif Joshua Schulte melakukan pembocoran informasi dan juga perangkat peretas kepada WikiLeaks diungkap oleh jaksa bahwa Joshua merasa tidak dihargai di tempatnya bekerja.

Baca Juga: 14 Orang Tewas Pasca Penembakan Massal di Bar Soweto

Pembocoran informasi itu pun akhirnya dilakukan sebagai caranya balas dendam kepada CIA.

Ia pun melakukan pembelaan terhadap dirinya, namun nampaknya argumen bahwa ia dijadikan sebagai kambing hitam atas kegagalan menyembunyikan alat peretasan target operasi CIA ditolak mentah- mentah oleh pengadilan.

Hukuman untuknya pun belum ditetapkan karena masih menunggu hasil akhir dari kasus pornografi anak yang dialaminya.***

Editor: Wijaya Kusnaryanto

Sumber: The Verge


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x