Kini, Singapura juga tengah mengarungi gelombang infeksi yang didorong oleh sub-varian Omicron BA.4 dan BA.5. Rata-rata infeksi sepekan menyentuh 9.121 kasus pada 18 Juli.
Baca Juga: BPOM RI Setujui Paxlovid Sebagai Obat COVID-19 Baru untuk Pasien Corona
Menkes Singapura, Ong Ye Kung, sempat memberikan peringatan pada 5 Juli. Dia mengatakan, gelombang infeksi sedang mendekati puncaknya.
Kendati demikian, gelombang itu diprediksi tak akan separah gelombang Omicron pada awal tahun ini.
Sebab, sekitar 93 persen dari keseluruhan populasi negara itu telah menerima vaksin kedua. Lebih dari tiga dari empat penduduk juga telah mendapatkan vaksin booster.***