Ratusan Ribu Pekerja di Prancis Gelar Aksi Mogok Massal Kedua Protes Pensiun

- 2 Februari 2023, 11:26 WIB
Masyarakat di seluruh penjuru Prancis pada Selasa, 31 Januari 2023 kembali turun ke jalanan untuk memprotes rencana reformasi pensiun pemerintah yang kontroversial. (Xinhua)
Masyarakat di seluruh penjuru Prancis pada Selasa, 31 Januari 2023 kembali turun ke jalanan untuk memprotes rencana reformasi pensiun pemerintah yang kontroversial. (Xinhua) /Xinhua/ANTARA

Lalu lintas perkeretaapian sangat terganggu. Banyak perjalanan dibatalkan, khususnya untuk kereta regional dan kereta yang melayani rute pinggiran kota Paris.

Pada hari yang sama, hanya satu dari tiga kereta cepat TGV yang beroperasi, dan hampir tidak ada kereta antarkota serta hanya dua dari sepuluh kereta regional yang beroperasi.

Baca Juga: Kepala BP2MI Komitmen Tindak Tegas Mafia Penempatan Ilegal PMI

Para pekerja di perusahaan listrik terbesar Prancis EDF juga melanjutkan aksi mogok. Tingkat pekerja yang mengikuti aksi mogok di EDF mencapai 40,3 persen pada tengah hari, seperti disampaikan manajemen perusahaan tersebut.

Pekerja sektor pendidikan juga turut dalam aksi unjuk rasa. Tingkat guru yang melakukan aksi mogok mencapai 25,92 persen, kata Kementerian Pendidikan Prancis.

Pada 10 Januari, Perdana Menteri Prancis Elisabeth Borne memaparkan rincian rencana pemerintah yang kontroversial mengenai reformasi pensiun, yang secara progresif akan menaikkan usia pensiun resmi sebanyak tiga bulan dalam setahun dari 62 menjadi 64 tahun pada 2030.

Baca Juga: Privy Dukung Sentra Vaksin Booster Kedua Kemenparekraf Bagi Pelaku Parekraf dan Masyarakat Umum

Selain itu, Pemerintah Prancis akan memberlakukan pensiun minimum yang dijamin, di mana seseorang harus bekerja selama 43 tahun agar memenuhi syarat untuk  mendapatkan dana pensiun secara penuh.***

Halaman:

Editor: Wijaya Kusnaryanto

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah