Negara Tidak Produktif, Butuh Semangat Rekonsiliasi

- 1 Desember 2020, 21:25 WIB
Sebelum melakukan deklarasi, sebanyak 200 orang kaum milenials terlebih dahulu mengikuti dialog kebangsaan yang dihadiri oleh Hamdan zulva dan beberapa tokoh nasional lainnya.
Sebelum melakukan deklarasi, sebanyak 200 orang kaum milenials terlebih dahulu mengikuti dialog kebangsaan yang dihadiri oleh Hamdan zulva dan beberapa tokoh nasional lainnya. /Arahkata.com/

Baca Juga: Tes PCR Positif Covid, Anies Isolasi Pisah dengan Keluarga

Fenomena politik identitas terasa semakin menguat dan jauh dari kata akan berakhir. Pancasila sebagai Ideologi yang seharusnya menjadi perekat kedua perbedaan anak bangsa, seolah kehilangan ruh. Kehilangan Kesaktiannya. Tidak ampuh bahkan ditinggalkan oleh generasi muda sekarang. Padahal di tahun 2045 nanti mereka yang akan menjadi pelaku sejarah politik Indonesia.

Mantan Ketua MA Hamdan Zulva berujar, satu hal yang bagus sekali untuk mendengungkan rekonsiliasi. Dirinya memandang, masalah kebangsaan yamg ada saat ini dapat diselesaikan dengan cara sesuai budaya bangsa.

"Selesaikan masalah-masalah kebangsaan kita dengan cara-cara elegan. Dengan budaya Indonesia, dengan budaya yang diwariskan Founding Father kita, adalah musyawarah dan dialog. Kita selesaikan semua dengan musyawarah dialog. Tidak perlu ambil cara kekerasan. Sebenarnya upaya untuk adalah langkah paling akhir. Kalau bisa diselesaikan secara dialog, musyawarah secara baik-baik agar kita bisa melakukan rekonsiliasi," pungkasnya.

Baca Juga: Cerita Murung Ibu Kota Diterpa ‘Badai’ Corona

Deklarasi ini turut dihadiri Ketua MPR RI, tokoh-tokoh dari keturunan Hos Cokroaminoto dan Agus Salim, untuk sama-sama berlumpul memikirkan bangsa ini ke arah benar dan tidak ada lagi gap antara satu kubu dengan kubu lain.

Halaman:

Editor: Mohammad Irawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x