Selain Sinovac, Pemerintah Juga Beli Vaksin Ini

- 31 Desember 2020, 18:17 WIB
Penandatanganan Perjanjian Pembelian di Muka untuk pasokan 50 juta dosis potensial vaksin COVID-19 Universitas Oxford, AZD1222.
Penandatanganan Perjanjian Pembelian di Muka untuk pasokan 50 juta dosis potensial vaksin COVID-19 Universitas Oxford, AZD1222. /Arahkata/

ARAHKATA - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dan AstraZeneca menandatangani Perjanjian Pembelian di Muka untuk pasokan 50 juta dosis potensial vaksin COVID-19 Universitas Oxford, AZD1222. Perjanjian ini menyusul sebuah komitmen yang telah ditandatangani oleh Kementerian Kesehatan dan AstraZeneca pada bulan Oktober tahun ini. Pengiriman pertama vaksin potensial diharapkan terjadi pada paruh pertama tahun 2021.

Perjanjian Pembelian di Muka ini ditandatangani oleh Honesti Basyir, Direktur Utama PT Biofarma dan I.G.N. Suharta Wijaya, Direktur Keuangan & Mitra Bisnis PT Biofarma, serta Se Whan Chon, Presiden Direktur AstraZeneca Indonesia di kantor PT Biofarma di Bandung. Upacara penandatanganan disaksikan oleh Menteri Kesehatan Indonesia, Budi Gunadi Sadikin.

Menteri Kesehatan Republik Indonesia Budi Gunadi Sadikin, mengatakan, “Dengan senang hati saya mengonfirmasi bahwa kami telah menandatangani Perjanjian Pembelian di Muka untuk 50 juta dosis vaksin COVID-19 AstraZeneca/Universitas Oxford. Otorisasi vaksin yang dilakukan oleh Badan Pengelola Obat dan Kesehatan Inggris hari ini telah menyatakan bahwa vaksin tersebut aman dan efektif, serta akan membantu kita untuk terus melindungi masyarakat Indonesia dan mempercepat upaya negara untuk memerangi pandemi.”

Baca Juga: Mana yang Lebih Baik untuk Kesehatan, Madu atau Gula?

Presiden Direktur AstraZeneca Indonesia Se Whan Chon mengatakan, AstraZeneca dengan bangga mendukung strategi vaksin COVID-19 Pemerintah dengan menyediakan 50 juta dosis vaksin potensial AstraZeneca/Universitas Oxford, AZD1222 secara nirlaba selama periode pandemi.

"Saya berterima kasih atas bimbingan dan kepemimpinan Pemerintah, dan kami juga berharap dapat memperdalam kolaborasi kita di masa depan. Dengan adanya kerja sama antara pemerintah dan industri, kita dapat mengatasi pandemi ini dan membangun Indonesia yang lebih sehat dan sejahtera,” ujarnya dalam keterangannya, Kamis 30 Desember 2020.

Berdasarkan perjanjian ini, AstraZeneca akan memperluas kapasitas produksi globalnya untuk memastikan pasokan khusus AZD1222 untuk Indonesia. Hal ini dilakukan secara paralel dengan uji klinis yang sedang berlangsung di AS, Inggris, Brasil, Afrika Selatan, Jepang, Rusia, Kenya, dan rencananya akan dilakukan juga di Eropa dan Tiongkok.

Baca Juga: Pebulutangkis Cantik Bellaetrix Manuputty Dikaitkan Dengan Edhy Eks Menteri KKP, Ada Apa?

Uji coba ini menilai kemanjuran, keamanan, dan tanggapan kekebalan (respon imun) hingga 60.000 peserta di seluruh dunia dengan rentang usia yang luas dan dari beragam kelompok ras, etnis, dan geografis. Analisis sementara dari program Fase III yang dilakukan oleh Universitas Oxford dengan AZD1222, ditinjau sejawat (peer-reviewed) dan diterbitkan di The Lancet pada 8 Desember 2020, menunjukkan bahwa vaksin tersebut aman dan efektif dalam mencegah COVID-19 simptomatis dan melindungi dari penyakit yang parah dan rawat inap.

Halaman:

Editor: Mohammad Irawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x