Menag Ajak Rawat Kebudayaan Sebagai Penguat Moderasi Beragama

- 26 September 2021, 08:36 WIB
Menag Yaqut Pimpin Peluncurkan Tema dan Logo Peringatan Hari Santri Nasional 2021 Secara Virtual
Menag Yaqut Pimpin Peluncurkan Tema dan Logo Peringatan Hari Santri Nasional 2021 Secara Virtual /Teguh Priyatno/Lensa Purbalingga

ARAHKATA – Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menegaskan peran penting tradisi keagamaan dan kearifan lokal dalam upaya menjalin persatuan dalam perbedaan dan keragaman yang ada.

Tanggapan tersebut disampaikan Menag saat membuka acara dengan tema “Kesultanan Nusantara dan Moderasi Beragama” secara daring pada Sabtu, 25 September 2021.

“Berdasarkan penelitian Puslitbang Lektur Keagamaan dan Manajemen Organisasi pada tahun 2020, atas 31 rumah ibadah bersejarah, yaitu masjid, gereja, vihara, vihara tridharma, dan klenteng membuktikan, bahwa perbedaan bisa dirajut dengan tradisi keagamaan dan kearifan lokal,” kata Menag.

Baca Juga: Indonesia Kembali Kedatangan 2 Juta Dosis Vaksin Sinovac

Lebih lanjut, menurut Menag penelitian tersebut telah membuktikan jika melalui kebudayaan dan tradisi lokal dapat memperkuat persatuan dalam keragaaman beragama.

Kendati demikian, keragaman dan perbedaan juga bisa memicu sebuah konflik hanya karena minoritas dan mayoritas.

“Perlu dicarikan formula yang tepat. Perbedaan agama dan keyakinan jika tidak dikelola dengan baik, maka dapat berpotensi menimbulkan masalah sosial. seperti, penutupan paksa tempat ibadah, penyerangan rumah warga, karena minoritas dan mayoritas, dan lain sebagainya,” katanya.

Baca Juga: Pintu Masuk Internasional ke Indonesia Dibatasi, Simak Infonya!

Keterlibatan semua pihak dalam melakukan pendekatan kultural sangat diperlukan, agar moderasi beragama bisa diwujudkan dengan lancar.

“Salah satu pendekatan budaya dalam pelaksanaan moderasi beragama adalah memberikan ruang dan peran di Kesultanan Nusantara,” ujar Yaqut.

Seperti yang diketahui, sejarah penyebaran agama di nusantara dibawa melalui kebudayaan sebagai pintu masuknya.

Baca Juga: Akhirnya! Menag Bertemu Penghulu yang Viral di Medsos

Selain itu, Kesultanan juga berperan dan memiliki kedudukan penting baik sebagai penyebar agama sekaligus merawat kebudayaan.

Harmoniasi atau penyelarasan antara agama dan kebudayaan sudah menjadi warisan leluhur yang dilakukan dan digagas oleh para Wali Songo yang mana berperan penting dalam penyebaran agama islan di nusantara.

Sementara itu, hasil dari dialektika antara agama dan budaya mengajak setiap orang untuk bersikap saling menghargai, menghormati, menolong dan mengerti satu sama lain.

Baca Juga: Indonesia Kembali Kedatangan 2 Juta Dosis Vaksin Sinovac

“Saya mengajak semua warga bangsa untuk sama-sama berkomitmen dalam merawat kebudayaan sebagai penguatan moderasi beragama di Indonesia agar jauh lebih baik,” tutur Menag.

Sebagai informasi, acara tersebut digelar di Puslitbang Lektur Khazanah Keagamaan dan Manajemen Organisasi, Badan Litbang dan Diklat Kemenag RI, bekerjasama dengan IAIN Sekh Nurjati Cirebon.***

Editor: Agnes Aflianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah