BREAKING NEWS! Menkes: Ada 15 Kasus Hepatitis Akut Misterius di Indonesia

- 9 Mei 2022, 18:16 WIB
Menkes Budi Gunadi Sadikin
Menkes Budi Gunadi Sadikin /dok.foto/Setkab/Agung

ARAHKATA - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengumumkan 15 kasus hepatitis akut di Indonesia per Senin, 9 Mei 2022.

Budi Gunadi Sadikin sebut angka tersebut dihitung setelah Kemenkes meningkatkan kewaspadaan dalam dua pekan terakhir setelah Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan Kejadian Luar Biasa (KLB).

Budi Gunadi Sadikin menyatakan kasus Hepatitis Akut yang menyerang anak-anak di Eropa, Amerika dan Asia, dan belum diketahui penyebabnya sejak 15 April 2022.

Baca Juga: Asyik! BTS Rilis Daftar Lagu CD Pertama Album Baru 'PROOF'

“Dan sampai sekarang di Indonesia ada 15 kasus,” kata Budi dalam jumpa persnya dipantau melalui YouTube Sekretariat Presiden, Senin, 9 Mei 2022.

Budi menjelaskan, hepatitis akut di Indonesia pertama kali terdeteksi tiga kasus di Jakarta pada 27 April 2022.

“Dan kita langsung mengeluarkan surat edaran agar rumah sakit dan Dinkes melakukan monitoring kasus ini,” ujarnya.

Baca Juga: Kasad Beri Penghargaan Kepada Tim Penangkap Pelaku Pembunuhan Babinsa di Papua

Saat ini Indonesia sudah berkoordinasi dan diskusi bersama Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS dan Inggris. Penelitian pun sedang dilakukan untuk mendeteksi penyakit ini.

“Kemungkinan besar adalah Adenovirus F type 41 tapi ada juga kasus yang tidak ada Adenovirus-nya. Sehingga kita melakukan penelitian ini,” ujar dia.

Laporan Pertama

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pertama kali menerima laporan pada 5 April 2022 dari Inggris Raya dengan 10 kasus Hepatitis Akut yang Tidak Diketahui Etiologinya (Acute Hepatitis of Unknown aetiology).

Baca Juga: Kate Middleton Cari Asisten Pribadi, Segini Besaran Gajinya

Kemudian Hepatitis Akut ini menyerang anak-anak usia 11 bulan-5 tahun pada periode Januari hingga Maret 2022 di Skotlandia Tengah.

WHO menyatakan Hepatitis Akut yang belum jelas penyebabnya sebagai disease outbreak news (DONs) alias kejadian luar biasa (KLB). Kasus ini sudah meluas ke 20 negara di dunia.

"Pada 1 Mei, setidaknya 228 kasus (hepatitis) yang mungkin dilaporkan ke WHO dari 20 negara dengan lebih dari 50 kasus tambahan sedang diselidiki," ujar Juru Bicara WHO Tarik Jasarevic dalam konferensi pers di Jenewa dikutip dari Reuters, Senin, 2 Mei 2022.

Baca Juga: BREAKING NEWS! Gempa 6,1 Magnitudo Terjadi di Taiwan

Tiga pasien anak meninggal diduga hepatitis akut

Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kesehatan mengumumkan tiga pasien anak meninggal setelah dirawat di RSUPN Dr. Ciptomangunkusumo, Jakarta dengan dugaan Hepatitis Akut di akhir April 2022. Terbaru, 1 anak di Tulungagung diduga juga meninggal akibat kasus ini.

Hepatitis akut dinamakan misterius karena belum diketahui penyebabnya

Hepatitis Akut ini dibilang misterius sebab penyebab dari penyakit tersebut masih belum diketahui. Pemeriksaan laboratorium diluar negeri telah dilakukan dan virus hepatitis biasa seperti tipe A, B, C, D dan E tidak ditemukan sebagai penyebab dari penyakit tersebut.

Baca Juga: BREAKING NEWS! Gempa 6,1 Magnitudo Terjadi di Taiwan

Meski belum diketahui pasti penyebab penyakit Hepatitis Akut pada Anak, dokter Spesialis Anak Konsultan Gastro Hepatologi RSCM FK UI Hanifah Oswari menyebutkan dugaan awal disebabkan oleh Adenovirus, SARS CoV-2, virus ABV.

"Virus tersebut utamanya menyerang saluran cerna dan saluran pernafasan," ujarnya.

Tidak Berkaitan Dengan Vaksinasi COVID-19

Hanifah menegaskan mumculnya kasus Hepatitis Akut ini tidak ada hubungan dengan vaksin COVID-19. Menurutnya, saat ini tidak ada bukti bahwa itu berhubungan dengan vaksinasi COVID-19.

Baca Juga: Resmi Jadi Ibu, Nikita Willy Ungkap Perasaannya di Instagram

"Sampai saat ini juga belum ada bukti yang menunjukkan adanya kaitan penyakit Hepatitis Akut Yang Belum Diketahui Penyebabnya dengan virus COVID-19, melainkan adanya kejadian yang koinsiden (bersamaan)," ungkapnya.

Gejala Awal Penyakit Hepatitis Akut

Hanifah menyebutkan secara umum gejala awal penyakit Hepatitis Akut adalah mual, muntah, sakit perut, diare, kadang disertai demam ringan. Selanjutnya, gejala akan semakin berat seperti air kencing berwarna pekat seperti teh dan BAB berwarna putih pucat.

Jika anak mengalami gejala-gejala tersebut, orang tua diminta segera memeriksakan anak ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat untuk mendapatkan diagnosis awal.

Baca Juga: Arus Balik Mudik, PT KAI Imbau Penumpang Jaga Barang Bawaannya

"Jangan menunggu hingga muncul gejala kuning bahkan sampai penurunan kesadaran. Karena kondisi tersebut menunjukkan bahwa infeksi Hepatitis sudah sangat berat. Jika terlambat mendapatkan penanganan medis, maka momentum dokter untuk menolong pasien sangat kecil," imbaunya.

Cara Mencegah Terinfeksi Hepatitis Akut

Untuk mencegah risiko infeksi, Hanifah menyarankan agar orang tua meningkatkan kewaspadaan dengan melakukan tindakan pencegahan. Langkah awal yang bisa dilakukan dengan menjaga kebersihan diri dan lingkungan.

''Untuk mencegah dari saluran pencernaan, jagalah kebersihan dengan cara mencuci tangan dengan sabun, memastikan makanan atau minuman yang dikonsumsi itu matang, tidak menggunakan alat-alat makan bersama dengan orang lain serta menghindari kontak anak-anak kita dari orang yang sakit agar anak-anak kita tetap sehat,'' jelasnya.

Baca Juga: Libur Telah Usai, Plt Wali Kota Bekasi Tegaskan Ada Sanksi ASN yang Bolos Hari Pertama

Di-cover BPJS Kesehatan

Pemerintah memastikan seluruh biaya penanganan rumah sakit terhadap pasien anak bergejala ichterus (kuning) dan hepatitis ditanggung oleh BPJS Kesehatan.

Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy.

"Dalam situasi normal seperti saat ini, pasien dengan gejala klinis ichterus dan hepatitis bisa di-cover BPJS Kesehatan," kata Muhadjir Effendy, dilansir ANTARA dikutip ArahKata.com, Minggu, 8 Mei 2022.

Muhadjir mengatakan untuk pelayanan optimal terhadap pasien hepatitis maupun gejala kuning maka segera dirujuk ke fasilitas rumah sakit tipe A.***

 

 

 

 

Editor: Wijaya Kusnaryanto

Sumber: YouTube Sekretariat Presiden


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah