Dapat Tanda Kehormatan dari Filipina, Pimpinan PPP Apresiasi Konsep Diplomasi Pertahanan Jenderal Dudung

- 26 Agustus 2022, 21:00 WIB
 KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurahman
KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurahman /Silmi Akhsin/Mabesad

ARAHKATA - Ketua Majelis Pertimbangan Dewan Pimpinan Pusat Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhammad Mardiono memberikan apresiasi kepada Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman.

Jenderal TNI Dudung Abdurachman. dianugerahi tanda kehormatan Combat Kagitingan Badge oleh Panglima Angkatan Darat (AD) FIlipina, Letnan Jenderal Romeo S Brawner Jr.

“Artinya TNI kita diakui oleh dunia internasional, tentu Filipina memberikan sebuah penghargaan (kepada Jenderal Dudung) sudah melalui tahapan, kajian, dan kemudian tentu menyajikan fakta-fakta yang selama ini menjadi prestasi TNI Indonesia,” ujar Mardiono saat dihubungi wartawan, dikutip ArahKata.com, Jumat, 26 Agustus 2022.

Baca Juga: Sinergi BPKP - Kemenhub Perkuat Pengawasan Akuntabilitas Keuangan dan Pembangunan Sektor Transportasi

Menurut Mardiono, wajar saja Jenderal Dudung diberikan penghargaan oleh panglima AD Filipina, mengingat prestasi jenderal bintang empat ini cukup gemilang, terutama dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.

“Jadi tentu itu positif bagi TNI, bahwa kita mendapatkan penghargaan dimana TNI adalah sebagai benteng negara, menjaga keutuhan NKRI,” katanya.

Mardiono, yang juga Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) ini menilai sosok Jenderal Dudung cukup tegas dan konsisten.

Baca Juga: PB IDI dan Satgas Monkeypox Angkat Bicara Kasus Monkeypox di Indonesia

Dia dianggap berhasil menjaga citra positif TNI. Lihat saja misalnya ketika Dudung menjabat Pandam Jaya dan Pangkostrad.

“Jadi cukup tegas, konsisten, dan berhasil menjalankan tugas-tigas itu. Sehingga tentu itu prestasi yang layak pimpinan tertinggi terima di satuan TNI,” paparnya.

Lebih lanjut, Mardiono juga mengapresiasi kunjungan Jenderal Dudung ke sejumlah ormas dan pesantren.

Baca Juga: Polda Metro Jaya Ungkap 45 Kasus Narkoba dan Miras

Menurutnya, kunjungan Dudung ke sejumlah ormas dan pesantren memang harus dilakukan karena TNI tidak boleh jauh dari rakyat.

“TNI itu tentara rakyat, TNI tak boleh jauh dari rakyat karena TNI lahirnya dari rakyat. Sehingga rakyat ibu kandungnya TNI. Jadi TNI harus dekat dengan rakyat dalam segala hal. pak Dudung harus mengimplementasikan jati diri TNI untuk rakyat,” tandasnya.

Mardiono lantas berharap Jenderal Dudung terus meningkatkan prestasinya untuk tetap konsisten menjaga keutuhan NKRI.

Baca Juga: Kamaruddin Simanjuntak: Saya Berani Hadapi Teror Pernah Alami Istri dan Anak Dibakar Hidup-Hidup

Sebagai pucuk pimpinan, kata Mardiono, TNI AD merupakan ujung tombak pertahanan dan keamanan Indonesia.

“Tentu bersama-sama dengan TNI yang lain, baik AD, AU, dan AL. Tapi, TNI AD menempati posisi strategi karena TNI AD langsung menyatu dengan rakyat dimana strukturnya itu mulai dari desa sampai ibu kota. Kalau di desa ada Babinsa sampai tingkat pusat. Jadi TNI merupakan ujung tombak mssa depan bangsa kita dan keutuhan Indonesia,” pungkas Mardiono.***

Editor: Wijaya Kusnaryanto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x