Presiden Joko Widodo Minta BPKP Pimpin Pengawasan Berorientasi Kepada Hasil

- 14 Juni 2023, 20:48 WIB
Presiden Joko Widodo bersama Kepala BPKP M. Yusuf Ateh saat hadiri Rakornas Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dan Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) berorientasi hasil agar belanja negara, daerah, dan badan usaha menjadi produktif.
Presiden Joko Widodo bersama Kepala BPKP M. Yusuf Ateh saat hadiri Rakornas Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dan Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) berorientasi hasil agar belanja negara, daerah, dan badan usaha menjadi produktif. /Dok BPKP/ARAHKATA

Presiden Jokowi juga mencermati apa yang disampaikan Kepala BPKP Muhammad Yusuf Ateh, bahwa masih banyak APBN dan APBD yang berpotensi tidak optimal.

Oleh sebab itu, Jokowi mengingatkan pada semuanya baik di tingkat pusat maupun daerah agar produktif dalam penggunaan anggaran.

Baca Juga: Amien Rais: Saya Tegaskan Bikin Gerakan People Power di Solo

“Karena 43% (anggaran yang berpotensi tidak optimal) itu bukan angka yang sedikit. Di cara penganggarannya saja sudah banyak yang ngga bener,” ujar Jokowi.

Ia mencontohkan ada anggaran program stunting di daerah sebagian besar untuk belanja perjalanan dinas, rapat, dan pengembangan, sedangkan belanja konkrit yang produktif hanya sebagian kecil saja.

“Kalau 10 miliar anggarannya, mestinya yang untuk lain-lainnya itu 2 miliar. Yang 8 miliar itu ya untuk langsung; telur, ikan, daging, sayur, berikan ke yang stunting. Konkritnya kira-kira seperti itu,” jelasnya.

Baca Juga: Polresta Bogor Kota Ungkap 6 Kasus Prostitusi Anak di Bawah Umur

“Ini tugas BPKP, bapak ibu sekalian. Tugas BPKP sekarang mulai harus orientasinya ke situ, orientasi hasil. Arahkan daerah, pusat, semuanya, BUMN, kementerian, lembaga, hal-hal yang konkrit. Biar apa? Biar produktif,” tegasnya.

“Dan inilah tugas berat BPKP ada di sini. Begitu bisa membalikkan 80 (persen)nya yang untuk konkrit, 20 (persen)nya yang untuk honor, perjalanan dinas, rapat, itu baru anggaran APBN-anggaran APBD itu produktif,” pesan Presiden.

Seperti diketahui, Rakornas Pengawasan Intern Tahun 2023 merupakan forum strategis pemangku kepentingan pengawasan intern di Indonesia. Rakornas Pengawasan Intern tahun ini diikuti oleh sebanyak 2.718 pejabat pemerintah dan APIP secara hybrid.***

Halaman:

Editor: Wijaya Kusnaryanto

Sumber: BPKP


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah