Network
ARAHKATA - Paralimpik Tokyo 2020 akan segera diselenggarakan pada 24 Agustus hingga 5 September 2021 di Jepang.
Acara olahraga terbesar untuk para atlet penyandang disabilitas ini harus digelar tanpa kehadiran penonton.
"Kebijakan ini diambil berkaitan dengan pandemi COVID-19 di Jepang," kata pernyataan pihak pemerintah Jepang, Jumat 13 Agustus 2021.
Baca Juga: Jokowi Berikan Bonus ke Greysia Polii dan Apriyani Rahayu
Jepang menyiapkan lokasi olahraga Paralimpik Tokyo 2020 di Shizuoka, Jepang tengah.
Penyelenggara, termasuk Komite Paralimpik Internasional (IPC) akan membatasi jumlah penonton hadir hanya di angka 5.000.
"Saat ini, kami tengah mempertimbangkan mengundang anak-anak sekolah untuk menyaksikan laga dalam jumlah terbatas," kata pernyataan Tokyo 2020.
Baca Juga: Insomnia? Yuk Atasi dengan Makanan Ini!
Sebelumnya, pemangku kepentingan Olimpiade Tokyo 2020, termasuk Komite Olimpiade Internasional (IOC) dan Tokyo 2020 sudah berketetapan bahwa pesta olahraga multicabang terbesar di dunia ini berlangsung tanpa kehadiran penonton.
"Kebijakan ini untuk mencegah penyebaran pandemi COVID-19," kata CEO Tokyo 2020 Seiko Hashimoto.
Kebijakan tanpa penonton memang membuat pukulan finansial bagi penyelenggaraan Olimpiade Tokyo 2020 sebelumnya.
Baca Juga: Perhatikan! Ternyata Pria Sembunyikan Perasaan Ini dari Wanita
Penyelenggara berharap bisa menempatkan sekitar 50 persen dari kapasitas stadion dalam setiap laga bagi penonton domestik.
Namun, kebijakan itu lalu dihapuskan demi mencegah meluasnya pandemi COVID-19 di tengah status darurat bagi Tokyo.
Baca Juga: Mobil Listrik Bebas Ganjil Genap, Ini Daftar Harganya di Indonesia
Kebijakan tanpa penonton ini berimbas pada pemasukan di sektor hotel dan restoran.
Sedikitnya, angka kerugian di sektor ini mencapai 1,4 miliar dollar AS menurut survei dari Nomura.***
