Toyota Ungkap Laba Turun 20 Persen Akibat Kenaikan Bahan Baku

- 11 Mei 2022, 21:25 WIB
Logo Toyota.
Logo Toyota. /REUTERS

 

 

ARAHKATA - Toyota Motor memperingatkan bahwa kenaikan biaya bahan baku dapat memotong seperlima dari laba setahun penuh.

Toyota tahun fiskal saat ini, memperkirakan laba operasi akan turun sekitar 20 persen menjadi 2,4 triliun yen atau sekitar Rp268 triliun sebagaimana dikutip dari Reuters pada Rabu, 11 Mei 2022.

Baca Juga: Jadwal Perebutan Juara Liga Inggris Liverpool vs Manchester City

Sementara itu, analisis memperkirakan pendapatan akan naik 12 persen menjadi 3,36 yen atau sekitar Rp376 triliun.

Toyota juga mencatatkan adanya penurunan 33 persen pada laba operasi kuartal keempat dan sahamnya merosot lebih dari 5 persen pada Rabu, sebelum ditutup turun lebih dari 4 persen, penurunan terbesar perusahaan dalam dua bulan terakhir.

Baca Juga: ARMY! Ini yang Dilakukan Jungkook BTS Saat Akhir Pekan

Dengan demikian, kini Toyota tidak bisa lagi mengabaikan krisis rantai pasokan yang telah mengguncang industri.

Diketahui bahwa pada awal-awal krisis semikonduktor global, Toyota memiliki nasib baik berkat persediaan chip yang lebih besar.

Baca Juga: KPK Periksa Dua Politikus Demokrat, Terseret Dugaan Korupsi Bupati PPU

Namun, kini perusahaan juga harus memangkas produksi karena krisis yang berkepanjangan dan pembatasan wilayah akibat COVID-19 di China.

Toyota mengatakan, pihaknya memprediksi bahwa biaya bahan baku menjadi lebih dari dua kali lipat pada tahun fiskal yang dimulai pada April.

Baca Juga: Nonton Drama 'Our Blues', V BTS Bilang Begini

Untuk itu, mereka berharap dapat hal itu dapat diatasi dengan beralih ke bahan yang biayanya lebih rendah.

"Karena harga bahan naik, kami perlu bekerja untuk mengurangi jumlah bahan yang kami gunakan sebanyak mungkin dan menggantinya dengan bahan yang lebih murah," kata Kepala Keuangan Kenta Kon.

Baca Juga: Segini Jumlah Penonton KKN di Desa Penari 11 Hari Penayangan

Toyota pun berharap dapat menjual 8,85 juta kendaraan secara global pada tahun fiskal ini. Jumlah tersebut naik 7,5 persen dibandingkan tahun lalu.

Namun, biaya bahan baku yang melonjak, gangguan pada rantai pasokan, dan pembatasan akibat COVID-19 di China telah membuat laba menjadi melemah.

Toyota sendiri telah memangkas target produksi global hingga 50 ribu kendaraan pada Mei karena berencana akan menangguhkan beberapa operasi sampai 6 hari karena lockdown di China.***

Editor: Wijaya Kusnaryanto

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah