ARAHKATA - Hyundai Motor Group akan membangun fasilitas kogenerasi gas alam cair (LNG) di dalam pabrik otomotifnya di Ulsan, Korea Selatan, untuk menyediakan pasokan listrik yang stabil sekaligus mengurangi konsumsi energi dan emisi gas rumah kaca.
Menurut perusahaan pembuat mobil itu, pihaknya berencana untuk mencerna lebih dari 70 persen listrik tahunan yang digunakan di pabrik otomotif terbesar di Negeri Ginseng melalui fasilitas tenaga LNG baru seperti dilansir dari Korea Herald, dikutip ArahKata.com, Senin, 9 Mei 2022.
Fasilitas baru, yang terdiri dari dua turbin gas dan satu turbin uap, akan memiliki kapasitas pembangkitan 184 megawatt, menggantikan sekitar 72 persen listrik yang diterima dari Korea Electric Power Corporation dan 59 persen dari uap yang dihasilkan oleh 15 boiler yang ada.
Baca Juga: Menko Airlangga: Ekonomi RI Tumbuh 5 Persen, Ungguli AS dan China
Setiap tahun, pabrik Hyundai di Ulsan mengkonsumsi 1,29 juta megawatt-jam listrik dan 710.000 metrik ton uap untuk manufaktur.
Ini adalah pertama kalinya bagi Hyundai Motor untuk membangun fasilitas listrik mandiri berskala besar di dalam pabrik.
Pabrik Ulsan memproduksi sekitar 1,5 juta mobil per tahun, volume produksi terbesar di antara pabrik pembuat mobil di seluruh dunia.
Baca Juga: Ketua MUI Kecam Keras Podcast Deddy Corbuzier Undang Pasangan Gay
“Sejalan dengan arah kebijakan energi pemerintah, pengenalan fasilitas kogenerasi swasta akan mengurangi emisi gas rumah kaca, serta meningkatkan stabilitas permintaan dan pasokan, dan juga mengamankan kelayakan ekonomi,” kata Hyundai dalam pernyataannya.