ARAHKATA – Sosok Muhammad Lutfi bukanlah orang baru di Kementrian Perdagangan. Lutfi diketahui pernah menjabat sebagai Menteri Perdagangan RI pada masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono dan Wapres Boediono selama beberapa bulan, untuk masa jabatan 14 Februari-20 Oktober 2014.
Presiden RI Joko Widodo kemudian kembali menunjuk sosok Muhammad Lutfi sebagai Menteri Perdagangan Kabinet Indonesia Maju menggantikan Agus Suparmanto.
Baca Juga: Bukan Dokter, Budi Gunadi Sadikin Diharapkan Atasi Lumpuhnya Sistem dan Manajemen Kesehatan
Pengumuman Muhammad Lutfi sebagai Menteri Perdagangan dilakukan Presiden didampingi Wapres Ma'ruf Amin di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa 22 Desember 2020 petang.
Muhammad Lutfi adalah sosok yang berpengalaman. Pria kelahiran Jakarta, 16 Agustus 1969 ini pernah menjabat sebagai Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal pada tahun 2005-2009.
Baca Juga: Begini Sosok Yaqut Cholil Qoumas Menurut Tokoh Muda NU Jakarta
Kemudian menjabat sebagai Duta Besar Indonesia untuk Jepang dan Federasi Mikronesia masa jabatan 2010-2013. Selanjutnya di era kepemimpinan Jokowi-Ma'ruf Amin, Muhammad Lutfi ditugaskan menjabat sebagai Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat.
Muhammad Lutfi lahir dari pasangan Firdaus Wadjdi dari Minangkabau dan Suhartini yang berasal dari Kebumen, Jawa Tengah.
Baca Juga: Tragis, Anggota DPRD Jember Ini Mendadak Dilengserkan
Momen Reuni Dua Menteri Era SBY
Selain Muhammad Lutfi yang kembali dipercaya memimpin Kementrian Perdagangan era Jokowi. Sosok yang tidak asing dipercaya dua rezim ini adalah Sri Mulyani, Menteri Keuangan RI.
Alumnus Universitas Indonesia tersebut mulai menjadi menteri Kabinet Jokowo sejak 2016 menggantikan Bambang Brodjonegoro. Sri meninggalkan jabatannya sebagai Direktur Pelaksana Bank Dunia dimana dia merupakan wanita pertama yang menduduki jabatan tersebut.
Baca Juga: Jasa Logistik Masih Panen di Masa Pandemi, KJN Tumbuh 115,59 Persen
Kedua tokoh yang membidangi bidang ekonomi ini diharapkan banyak pihak dapat membangkitkan ekonomi Indonesia yang porak-poranda akibat pandemi Covid-19.***