Presiden Jokowi Pastikan APBN Surplus Rp 106 T, Haters yang Ingin Indonesia Bangkrut Gigit Jari

17 Agustus 2022, 17:26 WIB
Tangkapan Layar Pidato Jokowi pada HUT Bhayangkara ke-76 /Miju/Youtube Sekretariat Presiden

ARAHKATA - Musuh politik Presiden Jokowi yang kerap gembar-gemborkan Indonesia bangkrut dipastikan gigit jari.

Sebab Presiden Joko Widodo menyebutkan bahwa Indonesia alami surplus APBN hingga Rp 106 T.

Selain itu Jokowi juga menyebut pemerintah telah berhasil mengendalikan pandemi Covid-19 dan keadaan ekonomi tanah air. Hal tersebut disampaikannya dalam pidato kenegaraan di Sidang Tahunan MPR 2022 di Kompleks Parlemen, Senayan, Selasa, 16 Agustus 2022.

Baca Juga: Perseteruan Menuju 2024 dan Tampuk Panglima TNI?

"Indonesia termasuk negara yang berhasil mengendalikan pandemi Covid-19, termasuk lima besar negara dengan vaksinasi terbanyak di dunia, dengan 432 juta dosis vaksin telah disuntikkan," ujar Jokowi.

Inflasi, sebut Jokowi, juga berhasil dikendalikan di kisaran 4,9 persen.

Angka ini jauh di bawah rata-rata inflasi ASEAN yang berada di sekitar 7 persen.

Baca Juga: Presiden Jokowi Restui Prabowo Subianto Nyapres di 2024: Ya Silakan

"Selain itu, sampai pertengahan tahun 2022 ini, APBN juga surplus Rp 106 triliun. Oleh karena itu, pemerintah mampu memberikan subsidi BBM, LPG, dan Listrik, sebesar Rp 502 triliun di tahun 2022 ini," kata Jokowi.

"Agar harga BBM di masyarakat tidak melambung tinggi," lanjut dia.

Jokowi melanjutkan dengan kondisi anggaran itu, ekonomi Indonesia berhasil tumbuh positif di 5,44 persen pada kuartal II tahun 2022.

Baca Juga: Dukung Prabowo Capres, Gerindra-PKB Solid Koalisi Pilpres 2024

Neraca perdagangan juga surplus selama 27 bulan berturut-turut, dan di semester I tahun 2022 surplus sekitar Rp 364 triliun.

Untuk diketahui negara yang baru mengalami kebangkrutan adalah Sri Lanka. Kebangkrutan karena gagal membayar utang luar negeri senilai 51 miliar dolar AS (Rp 764,79 triliun).

Sri Lanka juga kehabisan stok dolar, sehingga tidak mampu membiayai impor barang-barang pokok termasuk BBM, akibatnya berbagai harga mengalami kenaikan yang cukup tinggi.

Baca Juga: Demokrat Tegaskan Masih Berjuang Sendiri Belum Gabung Koalisi

Jika posisi Indonesia tidak akan seperti Sri Lanka karena sistem perekonomian Indonesia masih cukup baik untuk mengantisipasi berbagai gejolak ekonomi global.

Agar Indonesia tetap kokoh menghadapi situasi yang serba sulit, kepada seluruh pihak agar menjaga bangsa dengan menunjukkan sikap yang taat pajak serta kondusifitas keamanan dalam negeri.

Sri Lanka yang mengalami kebangkrutan karena rakyatnya sudah tidak percaya dengan pemimpinnya. Akibatnya, rakyat bergejolak dan menurunkan pemerintahan.

Baca Juga: Sekjen Gerindra: Semua Kader Ingin Prabowo Subianto Maju pada Pilpres 2024

Sebagai data, lembaga kajian ekonomi, Visual Capitalist melakukan survei mengenai situasi perekonomian berbagai negara. Hasilnya, ada 25 negara di dunia terancam mengalami kebangkrutan.

25 negara yang terancam kebangkrutan versi Visual Capitalist yakni El Salvador, Ghana, Tunisia, Pakistan, Mesir, Kenya, Argentina, Ukraina, Bahrain, Namibia, Brasil, Angola, Senegal, Rwanda, Afrika Selatan, Costa Rika.

Negara selanjutnya adalah Gabon, Moroko, Ekuador, Turki, Republik Dominika, Ethiopia, Colombia, Nigeria dan Meksiko.***

Editor: Wijaya Kusnaryanto

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler