ARAHKATA - Inisiator Gerakan Nurani Kebangsaan Habib Syakur bin Ali Mahdi Al Hamid menilai Partai Demokrat telah melecehkan pahlawan bangsa Indonesia.
Habib Syakur bin Ali Mahdi Al Hamid menyatakan bahasa Anies Baswedan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Ahmad Heryawan (Aher) sama dengan pahlawan bangsa Ir. Soekarno, Mohamad Hatta, dan Sutan Sjahrir.
"Menurut saya sudah keterlaluan dan melecehkan. Masak iya Anies AHY dan Aher disamakan dengan Bung Karno, Bung Hatta, dan Sutan Sjahrir yang berjuang untuk kemerdekaan. Mereka pahlawan para tokoh pendiri bangsa lho, sementara Anies AHY Aher itu siapa dia?" kata Habib Syakur kepada awak media di Jakarta, dikutip ArahKata.com Rabu, 16 November 2022.
Baca Juga: CISSReC Ungkap 3,2 Miliar Data PeduliLindungi Bocor
Dengan pernyataan seperti itu, lanjut Habib Syakur, Demokrat justru membuktikan sebagai partai yang tidak bisa menghargai kepahlawanan para tokoh pendiri bangsa.
"Kalau menghargai tokoh bangsa, tidak akan sampai mengucapkan pernyataan semacam itu. Jangan besar kepala lah. Tidak pantas itu," tukas Habib Syakur.
BK Hatta Syahrir yang berjuang sebelum kemerdekaan susah payah. Apa prestasi Anies, AHY, Aher?.
Baca Juga: Jambore PR Indonesia Apresiasi Pegadaian Terpopuler di Medsos
Habib Syakur merasa pernyataan yang menyamakan Anies AHY Aher dengan tokoh pendiri bangsa itu sama dengan merendahkan martabat pahlawan.
"Saya berani katakan, mereka yang mengatakan itu kelompok radikal. Kalau pahlawan bangsa saja berani direndahkan apalagi yang lain. Dan ini jadi preseden burik buat Demokrat," tegas Habib Syakur.
Iya juga bertanya, apa prestasi dan sumbangsih Anies, AHY, dan Aher untuk bangsa Indonesia sehingga berani-beraninya disejajarkan dengan pahlawan.
Baca Juga: Sempat Sakit Punggung, Nikita Mirzani Jalani Sidang Perdana
Alih-alih prestasi dan mempersatukan bangsa, Habib Syakur justru menilai mereka merusak dan memecah belah bangsa Indonesia.
"Mestinya prestasi Anies, AHY, Aher disetarakan dengan SBY masih bisa diterima. Kalau sama pahlawan bangsa, maaf saja, kejauhan dan gak ada apa-apanya," tuntas Habib Syakur.***