Faktor Tumbangnya 10 Petahana di Pilkada Serentak Beserta Hasilnya!

- 20 Desember 2020, 19:45 WIB
Logo KPU. *
Logo KPU. * /pikiran-rakyat

Moectar menyebut masa kampanye yang singkat seharusnya lebih menguntungkan petahana. Mengingat dari segi kesiapan lebih panjang karena telah menjabat.

Namun demikian, Mochtar tak memungkiri ada sejumlah faktor lain yang membuat kemenangan calon bukan petahana.

Di Kabupaten Mojokerto contohnya, sosok KH Asep Saifuddin Chalim yang juga dikenal dekat dengan Gubernur Khofifah Indar Parawansa memberikan efek elektoral pada pasangan calon Ikfina-Barra.

Baca Juga: Bambang Soesatyo Sah Terpilih Sebagai Ketua Umum IMI 2021-2024

Selain figur Ikfina yang mengingatkan masyarakat pada suaminya saja. Meskipun mantan Bupati Mojokerto Mustofa Kemal Pasa tersandung kasus di KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi), tetapi masyarakat melihatnya sebagai sosok yang memberikan efek pembangunan yang besar bagi masyarakat, seperti jalan dan sektor pariwisata.

Untuk diketahui, Pilkada Jember, Bupati Faida dan Dwi Arya Nugraha Oktavianto yang di Pilkada 2020 harus maju lewat jalur independen tumbang. Pasangan ini kalah dari Hendy siswanto-KH Muh Barya Firjaun Barlaman.

Selanjutnya Ponorogo, petahana Bupati Ipong Muchlissoni yang kali ini menggandeng Bambang Tri Wahono kalah dari penantangnya, Sugiri Sancoko-Lisdyarita.

Kabupaten Blitar, Bupati Rijanto dan Marhaenis juga kalah. Pasangan ini tertinggal dari penantangnya Rini Syarifah-Santoso.

Baca Juga: Pelajar SMK Retas Situs Kemdikbud, Isi Pesannya Menyentuh!

Selanjutnya, Wakil Wali Kota yang kini menjabat sebagai Wali Kota Pasuruan, Raharto Reno Prasetyo dan Mochammad Hasjim pun tumbang. Pasangan calon ini kalah dari mantan Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf yang berpasangan dengan Adi Wibowo.

Halaman:

Editor: Agnes Aflianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah