PKB Jatim: Kita Sudah Capek Perseteruan Politik!

- 8 Maret 2021, 18:08 WIB
Suasana Muscab PKB Jawa Tiimur
Suasana Muscab PKB Jawa Tiimur /Adi Suprayitno/ARAHKATA

ARAHKATA - DPW PKB Jawa Timur meminta seluruh kader menerima hasil Musyawarah Cabang (Muscab) se-Jawa Timur yang digelar secara virtual pada Minggu 7 Maret 2021.

Mengingat pemilihan berlangsung secara demokratis dan mayoritas diputuskan berdasarkan musyawarah mufakat.

Sekretaris DPW PKB Jatim Anik Maslachah mengatakan, saat ini kader PKB sudah mencerminkan kedewasaan politik kader PKB yang cukup matang.

Baca Juga: Kemendikbud Membuka Seleksi Mengajar untuk Guru di Luar Negeri 2021

"Kita sudah capek dengan perseteruan politik, bagi PKB itu sudah lewat dan waktunya kita menebar kemaslahatan (kemanfaatan) melalui kebijakan politik," tegasnya, Senin 8 Maret 2021.

Anik menegaskan, saat ini tidak ada lagi barisan sakit hati pasca musyawarah cabang. Mengingat semua sudah dilakukan secara musyawarah mufakat.

"Semua kader harus siap berjuang melalui PKB terakomodir dalam kepengurusan dan itu saat muscab sekaligus dikukuhkan semua pengurus DPC se-Jatim pada 7 maret 2021," paparnya.

Anik menaruh harapan besar kepada pengurus yang baru agar lebih cepat bergerak untuk melakukan refresh desain menyongsong kemenangan Pemilu 2024.Program-program yang dibuat tidak sekadar retorika dan kemengan Pemilu. Namun kader harus selalu hadir disaat masyarakat membutuhkan.

Baca Juga: UPDATE 8 Maret 2021, Kasus Covid-19 di Indonesia Mulai Menurun

"Kita menjadi solusi dari persoalan-persoalan masyarakat," terangnya.

Anik meminta agar selurih kader, pengurus agar menjaga soliditas internal dan melakukan sinergitas dengan semua elemen masyarakat, utamanya dengan NU. Khidmat kepada NU harus lebih diperkuat dan lebih maksimal lagi.

"Karena adanya PKB berawal dari para masayikh NU, sehingga wajib hukumnya seluruh kader PKB menjaga eksistensi, memperjuangkan program-program demi keberlangsungan dan kebesaran NU," tuturnya.

Wakil Ketua DPRD Jatim itu menegaskan, bahwa PKB harus bisa menjadi ruang agregasi bagi masyarakat dan wadah aspirasi yang menjadi idaman dalam mengawal keberlangsungan reformasi," sambungnya.

Baca Juga: Kemenag Larang Jilbab dan Penggunaan Bahasa Arab?

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Abdul Muhaimin Iskandar atau Gus AMI secara resmi membuka Musyawarah Cabang (Muscab) PKB se Jawa Timur yang digelar secara virtual pada Minggu 7 Maret kemarin.

Menurut Gus AMI, PKB memiliki kesempatan luas untuk menjadi partai besar dan pemenang di kancah perpolitikan Indonesia. Besar bukan berarti menang saja, kata Gus AMI, tapi harus membawa solusi dan kemaslahatan bagi bangsa.

“Kita tidak ingin besar doang, tapi harus mampu mengelola bangsa ini dengan baik. Menang dan besar berarti punya kekuatan membawa solusi dan kemaslahatan bagi bangsa kita,” kata Gus AMI.

Wakil Ketua DPR RI ini menambahkan, reformasi menuntut perubahan signifikan dalam pengelolaan partai, pemerintahan, legislatif, termasuk yudikatif. Meskipun tidak jarang muncul kekecewaan dan ketidakmampuan banyak pihak dalam mengelola reformasi.

Baca Juga: PSBB di DKI Jakarta Berakhir Hari Ini, Apakah Diperpanjang?

“Makanya tidak heran banyak perkataan muncul bahwa reformasi salah haluan, demokrasi tidak efektif dan sebagainya. Itu semua adalah jalan menuju kematangan demokrasi kita,” ungkap Gus AMI.

Salah satu cara agar demokrasi sehat dan kuat, lanjut Gus AMI, adalah menjadikan partai politik kuat dan sehat pula. Setidaknya PKB memiliki tanggung jawab sebagai anak kandung reformasi sehingga harus solid dan terdepan memimpin masa depan.

Selain kuat dan solid, Gus AMI menyatakan PKB harus menang pada Pemilu tahun 2024. Menurut Gus AMI, Jawa Timur harus direbut kembali, sekaligus dicek ulang atau dievaluasi di sudut mana titik-titik kelemahannya untuk kemudian diperbaiki.***

Editor: Agnes Aflianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah