Anita terus meluapkan kemarahannya lantaran masih banyak persoalan PPPK yang belum diselesaikan oleh Mendikbud. Ia menyampaikan bahwa permasalahan tersebut bermula dari banyaknya PPPK yang belum menerima gaji.
“Memang kami akui, mungkin menteri kita ini terlalu pintar. Tetapi kita juga tidak bisa dibodoh-bodohi amat pak. Karena kalau kami bodoh pasti kami tidak mungkin dipilih rakyat,” ujar Anita yang meluapkan amarahnya.
Baca Juga: KPK Pastikan Proses Penyidikan Lukas Enembe Dilanjutkan
Anita terus menyampaikan aspirasinya dan menegaskan bahwa pihaknya berbicara dengan data dan program yang ada. Ia juga menekankan jika anggaran tidak dirasakan oleh rakyat, maka bagi dirinya dan anggota DPR RI yang lain, seorang Nadiem Makarim tidak berhasil.
Menurutnya orang di luar negeri boleh tepuk tangan karena mereka tidak mengetahui apa-apa, tapi bagi kita dalam negeri ini yang tahu dan merasakan.
“Banyak sekali persoalan. Tadi sudah diangkat beberapa oleh teman saya mengenai persoalan PPPK. Sampai hari ini masih banyak guru-guru yang menangis. Kapan kami terima gaji, kami makan apa ini, kami sudah lulus, passing grade sudah lulus segala macam, tapi mana gaji kami, kami sudah tidak bekerja lagi, anak kami mau makan apa, dengar itu dong pak Menteri. Itu yang harus anda lakukan kalau anda mau ditepuk tangan oleh seluruh rakyat Indonesia,” ujar Anita menggebu-gebu menyampaikan aspirasi persoalan PPPK.***