Pengamat: Pemilu Indonesia 2024 Dihantui Bayangan Masa Lalu Orde Baru

- 17 Januari 2024, 17:22 WIB
Foto Ketiga Capres dalam Sesi Debat Ketiga Pilpres 2024 yang diselenggarakan oleh KPU RI di Istora Senayan, Jakarta, Minggu malam (7/1).
Foto Ketiga Capres dalam Sesi Debat Ketiga Pilpres 2024 yang diselenggarakan oleh KPU RI di Istora Senayan, Jakarta, Minggu malam (7/1). /Youtube KPU RI/Tangkap layar Youtube KPU RI

ARAHKATA - Bayang-bayang masa lalu oder baru sangat kental terasa dalam setiap pesta demokrasi Indonesia, termasuk yang akan digelar pada Februari mendatang.

Begitu yang disampaikan oleh seorang peneliti dari Asia Institute, University of Melbourne, Vedi Hadiz, dalam tulisannya berjudul "The Past is Present in Indonesia’s Presidential Election", dimuat Melbourne Asia Review pada Selasa, 16 Januari 2024.

Vedi menyoroti calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto yang selalu diserbu pertanyaan tentang catatan hak asasi manusia setiap mencalonkan diri dan ikut serta dalam pemilihan presiden.

Baca Juga: Kuasa Hukum Sebut Akuisisi SBS oleh BMI Tak Langgar Aturan dan Terbukti Menguntungkan 

Prabowo dikenal sebagai menantu Soeharto, jenderal era Orde Baru yang diduga melakukan pelanggaran hak asasi manusia di berbagai negara seperti Papua, Timor Timur, hingga Jakarta.

Jika dibandingkan dengan capres lainnya yakni Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan yang usianya rata-rata masih 50-an, hanya Prabowo yang memiliki kaitan langsung dengan era Soeharto.

Ganjar yang diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) pernah menjadi pusat gerakan perlawanan terhadap Soeharto hingga tahun 1990-an.

Baca Juga: KPK Dalami Informasi Perusahaan Jerman Suap Pejabat Indonesia

Namun, seiring berjalannya waktu, banyak mantan perwira militer era Orde Baru bergabung dengan PDI-P pada awal Reformasi.

Halaman:

Editor: Wijaya Kusnaryanto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x