Jurnalis AS Allan Nairn Terbitkan Artikel Sebut Prabowo Ancam Demokrasi Indonesia

- 12 Februari 2024, 20:14 WIB
Jurnalis investigasi AS, Allan Nairn.
Jurnalis investigasi AS, Allan Nairn. /Tangkapan layar Youtube/Jakartanicus/

ARAHKATA - Jika terpilih menjadi Presiden RI pada pemilu 14 Februari mendatang, Prabowo Subianto disebut akan membawa Indonesia menuju rezim diktator fasis.

Hal ini diungkapkan oleh Allan Nairn, seorang wartawan investigasi senior dari AS, dalam tulisannya di The Intercept berjudul 'Indonesia State Apparatus Is Preparing to Throw Election to a Notorious Massacre General' yang diterbitkan menjelang hari tenang, Sabtu, 10 Februari 2024.

Nairn memulai tulisannya dengan mengingatkan tentang sejarah kelam Indonesia sebelum reformasi. "Indonesia, yang telah menyaksikan dua pembantaian besar di abad ke-20, mungkin akan kembali ke pemerintahan militer di bawah jenderal yang paling terkenal," ujarnya.

Baca Juga: Polri Tegaskan Informasi Ketidaknetralan Kapolri di Pemilu 2024 Hoax

Nairn dengan tegas menyebutkan bahwa Jenderal Prabowo Subianto, yang telah lama dibina oleh AS, terlibat dalam berbagai pembantaian terhadap sipil.

"Pada tahun 2001, saya bertemu dan mewawancarai Prabowo sebanyak dua kali, membahas tentang pembantaian yang dilakukan oleh tentara, termasuk satu insiden di Dili, Timor Timur, yang saya sendiri berhasil selamat," tulisnya.

Menurutnya, saat itu Prabowo mengatakan bahwa Indonesia belum siap untuk demokrasi dan masih memerlukan sebuah rezim otoriter yang lembut.

Baca Juga: Tips Awet dan Aman Simpan Makanan di Freezer 

"Prabowo menyatakan dukungannya untuk pemerintahan militer. Ia memuji kudeta di Pakistan dan merenungkan kemungkinan melakukan langkah serupa di Indonesia," lanjutnya. Nairn juga menyebut bahwa Prabowo pernah mencoba melakukan kudeta dan telah gagal dua kali dalam pemilihan Presiden.

Halaman:

Editor: Wijaya Kusnaryanto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x