Ingat Pesan Imam Syafi'i Tentang Ilmu, Jika Ingin Beruntung

3 Maret 2021, 07:36 WIB
Sumber google.com /Arahkata

ARAHKATA - Imam Syafii merupakan ulama besar yang mendirikan mahzab Syafi’i. Imam yang bernama asli Muhammad bin Idris ini menguasai ilmu fiqih dan hadist yang menjadi salah satu pedoman bagi umat muslim.

Selain itu Imam Syafii juga seorang sastrawan dan penyair. Telah banyak karyanya yang dijadikan buku.

Setiap syair-syair atau kata-kata Imam syafii selalu mempunyai makna bijak yang bisa menjadi pedoman.

Bukan hanya itu, kata-kata Imam Syafii yang telah dirangkum arahkata.com dari berbagai sumber, juga mempunyai makna kebaikan yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Baca Juga: Hari Perempuan Internasional, 7 Wanita Indonesia Ini Patut Jadi Panutan

Menuntut ilmu bukan hal yang mudah, seiring dengan proses tersebut selalu ada ujian dan rintangan yang akan dihadapi. Imam Syafii pun memberikan petuahnya bagi orang-orang yang menuntut ilmu.

Dalam kitab Tadzkirotus Saami wal Mutakallim fi Adabil Alim wal Mutakallim karya Imam Badruddin Ibnu Jamaah Al-Kinani As-Syafii dijelaskan nasihat-nasihat Imam Syafii.

Imam Syafii berkata bahwa tidaklah seseorang menimba ilmu dengan kekuasaan dan kemuliaan jiwa yang dimiliki lalu bisa beruntung.

Untuk mencatatkan berbagai ilmunya, beliau menuliskannya di tulang-tulang besar dan mengumpulkan kertas bekas, karena harga kertas yang mahal pada saat itu.

Sulit mendapatkan kertas, maka beliau lebih memilih untuk menghafalnya, alhasil menjadikan Imam Syafi’i memiliki ingatan yang luar biasa tajamnya.

Dari cerita tersebut, kita bisa ambil pelajaran agar tidak mengeluh dalam menghadapi segala jerih payahnya menuntut ilmu.

Imâm asy-Syâfi’i rahimahullâh berkata dalam syairnya:

"Barangsiapa belum pernah merasakan pahitnya menuntut ilmu walau sesaat , Ia kan menelan hinanya kebodohan sepanjang hidupnya.

Baca Juga: Sosok dan Potret Kehidupan Rina Gunawan

"Barangsiapa menyia-nyiakan waktu menuntut ilmu di masa mudanya, Maka bertakbirlah empat kali  atas kematiannya (maksudnya: shalati jenazah orang tersebut, karena pada hakikatnya orang yang menyia-nyiakan masa mudanya, adalah orang yang telah lama mati sekalipun ia masih berjalan di muka bumi-pent).”

Penyair lain berkata:

"Tuntutlah ilmu, dan jangan malas. Betapa jauhnya kebaikan dari seorang pemalas.”

Baca Juga: Hari Ini, 10 Juta Dosis Bahan Vaksin Tiba di Indonesia

"Jauhkan diri dari tidur (berleha-leha), dan panenlah ilmu. Barangsiapa mengenal nilai sebuah tujuan yang mulia (yaitu: ilmu), maka ia akan meremehkan segenap pengorbanan, untuk meraihnya.”

Menuntut ilmu agama adalah kewajiban setiap muslim dan muslimah, karena Allah telah memerintahkan untuk berilmu sebelum berbicara dan berbuat.

Allah ta’ala berfirman yang artinya, “Maka ketahuilah (ilmuilah)! Bahwasannya tidak ada Ilah (tuhan yang berhak untuk disembah dengan benar) kecuali Allah dan mohonlah ampunan terhadap dosa-dosamu ….” . (QS. Muhammad: 19)

Nabi kita Muhammad shalallahu ‘alaihi wasallam dengan redaksi yang jelas, beliau telah memerintahkan ummat untuk menuntut ilmu :

طَلَبُ العِلمِ فَرِيضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسلِمٍ
“Menuntut ilmu adalah kewajiban setiap muslim (laki-laki dan perempuan)”. (HR. Ibnu Majah, shahih)

Beliau juga bersabda yang artinya, “…Barang siapa yang meniti suatu jalan dalam rangka menuntut ilmu maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga…”. (HR. Ahmad, Shahih).***

Editor: Mohammad Irawan

Tags

Terkini

Terpopuler