Hypnoparenting, 5 Pola Bahasa Cinta yang Berbeda

- 19 Februari 2021, 20:30 WIB
suasana sekolah anak Shandy Aulia
suasana sekolah anak Shandy Aulia /ARAH KATA/Instagram

ARAHKATA - Ayah bunda, sungguh sangat mudah untuk membuat kita bisa menjadi sahabat anak, samakan saja bahasa cintanya dan memuji secara baik dan benar.

Hal tersebut tidak akan membuat ananda menjadi besar kepala, tetapi menjadi semakin mencintai orang tuanya.

Arahkata.com mengutip dari buku Hipno Parenting yang berjudul 'Ayah Bundaku adalah Therapisku karya Bunda Erina, seorang hipno therapis.

Baca Juga: Hypnoparenting, Memberikan Sugesti dengan Cara Tepat dalam Pengasuhan Anak

Dalam buku tersebut ada sebuah cerita seorang ibu yang merasa sudah memberikan segala macam fasilitas dan uang saku yang cukup, namun merasa tidak dekat dengan sang anak.

Ketika Bunda Erina menemui ananda yang dikeluhkan oleh ibu tersebut, sang anak bercerita bahwa dia tidak mengerti dengan keinginan orang tuanya.

Padahal ananda itu sudah berusaha semaksimal mungkin, menjalani kuliah, belajar walau dengan segala macam kendala, dan hasilnya juga belum memuaskan.

Namun ananda sudah berusaha sekuat tenaga, menjalani itu semua hanya untuk membuat orang tuanya bangga. Itu dilakukan karena dia mencintai orang tuanya.

Hanya saja, ananda tidak merasa kalau orang tuanya juga mencintainya. Dia bingung, dan kebingungannya itu membuat dia merasa semakin jauh dengan mama papanya.

Baca Juga: Lima Tips ajak Anak Makan Camilan Sehat

Menurut Bunda Erina, sang anak menginginkan orang tuanya menyatakan cintanya dengan bahasa yang dia inginkan, tapi mereka tidak mengerti bagaimana cara menyampaikannya.

Dalam kondisi perbedaan bahasa cinta ini justru membuat anak semakin jauh dan semakin sulit untuk menyampaikan dan memulainya.

Ananda ingin orang tuanya menyatakan cinta dengan memberikan dukungan kata-kata positif. Misalnya dengan menanyakan kabar, menanyakan tugas kuliahnya dan memberikan dukungan.

Sederhana sekali memang, tapi itulah yang dibutuhkan anak. Bukan dengan fasilitas yang banyak, materi dan lainnya. Tapi lebih kepada kata-kata penyemangat dan pujian.

Setelah beberapa kali pertemuan dengan Bunda Erina, hubungan mereka berangsur menjadi lebih baik. Ananda bisa akrab dengan orang tuanya, curhat tentang hal apa saja dan merasa nyaman.

Begitu juga dengan orang tuanya, mereka menjadi sangat bahagia karena bisa menjadi tempat berbagi untuk anaknya.

Bonusnya adalah prestasinya semakin menonjol, nilainya meningkat dan semakin kreatif.

Ada lima bahasa cinta yang perlu diketahui, yaitu:

1. Kata-kata pendukung, ungkapan penyemangat yang disertai pujian. Tipe ini tidak menuntut fasilitas dan materi, namun lebih kepada ucapan dan kata-kata.

2. Waktu yang berkualitas. Sebisa mungkin dengan waktu yang sedikit dapat memenuhi yang dibutuhkan. Type ini selalu menginginkan manfaat waktu yang maksimal.

3. Hadiah. Harganya tidak perlu mahal dan tidak harus barang mewah, tapi bila itu diberikan pada seseorang dengan type bahasa cinta ini, hubungan akan makin dekat.

4. Pelayanan. Ini type orang ingin selalu dilayani, misalnya pakaian disediakan, makan dan minumnya juga harus disediakan.

5. Sentuhan fisik. Type ini merasa bahagia bila ada sentuhan fisik, seperti pelukan, rangkulan atau hanya sekedar belaian.

Komunikasi adalah hal terpenting dalam pola asuh. Seorang ibu adalah mediator dan fasilitator terbaik, sehingga harus mengetahui trik yang tepat dalam komunikasi dua arah.

Pahami apa bahasa cinta untuk pasangan dan anak kita. Dengan begitu, kehidupan yang harmonis in syaa Allah akan tercipta.***

Editor: Mohammad Irawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x