Renungan, Bencana Banjir salah Siapa?

- 20 Februari 2021, 08:16 WIB
Ilustrasi musim hujan dan cuaca ekstreem
Ilustrasi musim hujan dan cuaca ekstreem /Arahkata/

ARAHKATA - Hujan deras yang mengguyur DKI Jakarta dan sekitarnya sejak kemarin, mengakibatkan sejumlah kawasan di DKI Jakarta dan sekitarnya terendam banjir, bahkan hingga mencapai ketinggian dua meter.

Penyebab terjadinya banjir dan genangan air selama dua hari ini adalah curah hujan yang tinggi, dan diperkirakan juga karena mampet dan sempitnya saluran air yang ada.

Arahkata.com mengutip dari tulisan Tendi Murti, seorang penulis dan faounder KMO Indonesia mengatakan baca-baca berita beberapa hari ke belakang, bikin mules dan meringis.

Baca Juga: Bertemu Teten Masduki, Shopee Ungkap Dominasi UMKM dan Pedagang Lokal dalam Platform Capai 97 Persen

Kayak dipukul palu godam. Para ustadz meninggal. Belum selesai berkabung, ditambah dengan bencana alam yang seperti sambung menyambung nggak berhenti, ditambah hujan deras yang mengakibatkan banjir dimana-mana.

Beberapa hari dirundung sedih itu akhirnya saya berpikir begini, ini kayaknya dosa negeri ini yang carut marut tata kelolanya. Dosa para koruptor, para pemimpin yang nggak adil dan lain sebagainya.

Namun, setelah di evaluasi lagi, bukan. Bukan hanya itu. Terlalu jauh jika mesti memikirkan negeri yang carut marut tata kelolanya. Dan kalaupun iya, apa yang mau dilakukan?

Dari pada berpikir terlalu jauh, lebih baik mikir ke diri sendiri. Jangan-jangan bencana ini datang, karena ada andil dalam diri pribadi.

  • Jangan-jangan salat saya masih banyak bolongnya, banyak telatnya.
  • Jangan-jangan maksiat saya masih banyak banget sehingga mempengaruhi bencana.
  • Jangan-jangan doa keburukan yang dilayangkan menjadi keburukan komunal.

Bisa jadi kemaksiatan individu yang terakumulasi menyebabkan bencana itu datang.

Baca Juga: UNDP: Bisnis dan HAM di Indonesia harus Harmonis

Kenapa akhirnya malah mempertanyakan ke diri sendiri? Saya teringat ayat ini:

“Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).” Qs. Ar-Ruum:41.

Jadi kalau ada yang bilang bencana alam ini cobaan dari Allah swt, bisa jadi bukan. Bisa jadi bencana ini datang karena ulah tangan kita sendiri.

- Kita yang masih saling menghujat.
- Kita yang masih saling membenci.
- Kita yang masih serakah.
- Kita yang masih menghalalkan segala cara dalam menjemput rezeki-Nya.

Kita yang memang memperlakukan alam kurang betul, sehingga keseimbangan hidup terganggu.

Namun, sekali lagi kita nggak bisa menunjuk siapa yang salah, tapi kita mampu memperbaiki diri sendiri.

"Semoga dengan kita sadar, bencana ini segera mereda. Aamiin," demikian uraian Tendi tentang bencana yang terjadi di negri kita, Indonesia. ***

Editor: Mohammad Irawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x