Kenali Buaya Pemakan Manusia, Patuhi Aturan Ini Supaya Tak Jadi Korban

- 5 Maret 2021, 17:31 WIB
Ilustrasi Buaya
Ilustrasi Buaya /Foto Dok. Pixabay

ARAHKATA - Buaya merupakan reptil yang hidup di air. Buaya salah satu dari 23 jenis spesies hewan amfibi yang umumnya berukuran besar dan termasuk hewan karnivora atau hewan pemakan daging.

Ukuran buaya bervariasi. Buaya terkecil adalah kerdil dengan panjang sekitar 5,6 kaki (1,7 meter) dan berat 6-7 kilogram.

Sementara buaya terbesar pernah ditemukan dengan panjang 20,24 kaki (6,17 meter) dan berat 907 kilogram.

Baca Juga: Rilis Single Baru, Rose BLACKPINK Torehkan Rekor Baru

Dilansir Live Science, buaya adalah hewan karnivora atau pemakan daging. Di alam liar, buaya memakan seperti ikan, burung, katak, atau krustasea.

Buaya akan memakan mangsanya dengan rahang yang besar, kemudian menghancurkannya. Selanjutnya akan menelan seluruh mangsanya.

Buaya memilik rahang yang kuat dengan banyak gigi berbentuk kerucut dan kaki pendek dengan jari berselaput cakar.

Buaya tidak bisa mengunyah atau memecah makanan kecil seperti hewan lainnya. Rahang buaya dapat memberikan tekanan 5.000 pon per inci persegi. Sehingga dapat menggigit lengan atau kaki tanpa masalah.

Menurut Hellen Kurniati, pakar buaya di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), buaya muara dengan nama latin Crocodylus porosus ini merupakan satu jenis buaya yang ganas dan berbahaya.

Baca Juga: Jawa dan Bali, Penyumbang Kasus Covid-19 Terbesar di Indonesia

"Kalau masih bayi, dia makannya ya anak ikan atau kodok, besar sedikit akan makan ikan. Semakin besar ukuran buaya, mangsanya akan semakin besar juga untuk mencukupi kebutuhannya," katanya.

Namun, dalam banyak kasus di mana manusia menjadi korban keganasan buaya di Indonesia, penyebabnya adalah manusia yang lalai ketika berada di wilayah habitat buaya.

Pada dasarnya buaya adalah hewan agresif dan ganas. Kadang manusia yang harus berubah perilakunya agar tidak menjadi sasaran keganasan buaya.

"Misalnya, tidak masuk ke wilayah habitat buaya agar tidak jadi korban," katanya.

Terkadang manusia tidak peduli dengan larangan yang tertera di daerah pesisir pantai, untuk tidak berenang atau memancing di wilayah habitat buaya muara.

Hal tersebut karena tingkat kesadaran warga masih rendah, dan minimnya pengetahuan tentang keganasan serangan buaya, sehingga hal tersebut dianggap sepele.

Baca Juga: Kebakaran Hutan Bikin Pusing, Mahfud MD: Jangan Terjadi Lagi

Arahkata.com mengutip dari beberapa sumber, selain buaya muara, ada tiga jenis buaya yang hidup di Indonesa.

Buaya Irian (Crocodylus novaeguneae) yang hidup di wilayah Papua. Buaya Kalimantan (Crocodylus raninus) yang banyak ditemui di pulau-pulau di Kalimantan. Serta buaya Senyulong (Tomistoma schlegelii) yang banyak ditemui di Pulau Sumatera.

Dari keempat jenis tersebut, buaya muara merupakan yang paling ganas dan berbahaya. Sebab, Crocodylus porosus dapat mencapai panjang maksimal hingga 7 meter, sementara tiga jenis lainnya hanya 5 meter.

"Dari sejumlah kasus, buaya muara yang paling banyak menyerang manusia," ujar Hellen.

Pada minggu-minggu pertama kehidupannya, buaya memakan serangga, krustasea, siput, ikan kecil, katak, dan berudu. Buaya yang lebih tua umumnya memakan ikan dan lebih suka memangsa unggas air dan mamalia.

Baca Juga: Mutasi Virus Corona Lebih Berbahaya? Ini Penjelasan Satgas Covid-19

Kadang-kadang, anggota dari salah satu spesies yang lebih besar memakan manusia, meskipun insiden seperti itu jarang terjadi sehingga buaya tidak dapat dianggap sebagai pemakan manusia.

Buaya dapat banyak ditemukan di daerah tropis Afrika, Amerika, Australia, dan Asia. keberadaan mereka diberbagai wilayah dengan berbagai jenis dan spesies.

Mereka adalah pemangsa dan menghabiskan sebagian besar waktu di air. Mereka biasanya hidup di dekat danau, sungai, lahan basah dan bahkan beberapa daerah air asin.

Buaya merupakan predator yang menargetkan hewan dengan ukuran lebih kecil dari ukuran tubuh mereka. Hewan yang menjadi incaran mereka adalah ikan, burung, reptil, dan mamalia kecil.

Sedangkan reptil yang memangsa mamalia besar adalah aligator. Baik buaya maupun aligator, mereka hanya menyerang ketika ada objek yang bergerak di sekitarnya.

Baca Juga: Wilayah Zona Orange Disemprit, Harus Mulai Waspada Covid-19 Bertambah

Sebenarnya, manusia bisa saja berdampingan dengan buaya tanpa harus menimbulkan masalah. Selama aturan-aturan yang sudah ditegakkan dipatuhi oleh manusia.

"Hidup berdampingan dengan predator besar berbahaya mengharuskan kita untuk memahami perilaku mereka dan menjaga perilaku saat berada di sekitar mereka," ucap Simon Pooley dari Birkbeck College, University of London.***

Editor: Mohammad Irawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah