Dalam studi yang dipublikasikan dalam Jurnal American Psychological Association ini, para peneliti mempelajari enam puluh delapan orang berusia 18 dan 25 tahun.
Beberapa dari mereka pernah mengalami mimpi sadar dalam waktu satu bulan.
Para peneliti lalu meminta mereka memecahkan 30 buah masalah yang dibuat untuk menguji wawasan.
Masing-masing masalah terdiri atas tiga kata dan satu kata solusi.
Masing-masing dari tiga kata ini dapat dikombinasikan dengan kata solusi untuk menciptakan satu kata majemuk baru. Misalnya, kata "sand", "age" dan "mile", maka kata penghubung nya adalah "stone".
Hasil penelitian memperlihatkan, orang yang beberapa kali mengalami mimpi jelas, menyelesaikan dua puluh lima persen lebih banyak masalah itu dibandingkan mereka yang tidak atau belum mengalami mimpi yang jelas.
Hannah Shaw, yang juga terlibat dalam studi ini mengatakan, kemampuan mengalami mimpi sadar adalah sesuatu yang dapat dipelajari.
"Kami tidak sepenuhnya yakin mengapa beberapa orang secara alami bermimpi jelas, lebih baik dibandingkan yang lainnya, meskipun ini adalah keterampilan yang dapat diajarkan," katanya.
"Misalnya, kamu bisa membiasakan bertanya pada diri sendiri, apakah ini mimpi? Jika kamu melakukan hal ini sepanjang hari ketika terjaga dan menjadikannya kebiasaan, maka hal ini dapat menyambung ketika kamu bermimpi," tambah Hannah.***