Network
ARAHKATA - Sebentar lagi umat islam akan menyambut bulan penuh berkah yaitu bulan Ramadhan.
Di bulan Ramadan umat islam wajib untuk berpuasa, menahan lapar, haus dan emosi.
Saat berbuka puasa biasanya identik dengan mengonsumsi makanan atau minuman yang manis.
Baca Juga: Ini Dia Puasa Paling Utama Setelah Puasa Ramadhan, Bisa Menghapus Dosa Setahun yang Akan Datang!
Namun menurut seorang dokter, pendakwah yang sekaligus praktisi pengobatan sunnah Indonesia yakni Zaidul Akbar, justru menyarankan untuk mengurangi konsumsi gula saat berbuka puasa.
Dilansir Arahkata dari akun Instagram pribadinya @Zaidulakbar pada Jumat, 18 Maret 2022, ia menyatakan bahwa gula pasir atau gula putih memiliki beberapa dampak terhadap tubuh manusia.
Saran dari Zaidul itu seolah-olah bertentangan dengan ucapan 'berbuka dengan yang manis' yang telah lama beredar di masyarakat Indonesia.
Baca Juga: Catat! Ini Waktu Terbaik untuk Sahur Puasa Rajab 2022 Ajaran Rasulullah SAW
Padahal, hadits terkait berbuka puasa seperti yang ada di at-Tirmidhi 694 buku 8, Hadith 13 (volume 2 buku 3 hadits 694 pada terjemahan bahasa Inggris) menyebutkan sebagai berikut.
“Anas bin Malik meriwayatkan bahwa
Rasulullah bersabda: “Barangsiapa yang memiliki kurma ang dikeringkan, maka hendaklah dia berbuka dengan itu, dan barang siapa yang tidak memilikinya, maka hendaklah dia berbuka dengan air, karena sesungguhnya air itu mensucikan.”
Meski tidak mewajibkan berbuka dengan kurma, hadits tersebut tidak menyarankan berbuka dengan makanan manis tetapi justru menyarankan air putih jika tidak ada kurma.
Baca Juga: Ini Lho Sejarah Puasa Senin Kamis, dan Manfaatnya bagi Tubuh
Maka dari itu Zaidul Akbar menyarankan unat islam untuk berhenti mengonsumsi gula berlebih sebagai suatu cara mudah untuk memulai hidup sehat.
Lebih lanjut Zaidul Akbar memberikan alternatif pengganti gula putih yaitu dengan mengonsumsi kurma, gula aren, gula kelapa atau gula dari singkong.***
