"Terkadang Ibnu Umar itu berbuka puasa dengan jimak."
Baca Juga: Resep Es Cendol, Kreasi Menu Puasa Ramadhan
Maksud perkataan Ibnu Umar di atas berkaitan dengan libidonya yang memang tinggi.
Jadi, sangat wajar jika sewaktu-waktu ia berbuka puasa dengan langsung berhubungan intim dengan istrinya, tanpa takjil dengan makanan-minuman yang manis.
Al-Qadhi Husain menafsirkan, tidak menutup kemungkinan juga Ibnu Umar mencicipi makan-makanan terlebih dahulu saat berbuka puasa, baru kemudian berhubungan intim.
Baca Juga: Hati-Hati! Hindari Tiga Makanan Ini Saat Buka Puasa, Bikin Perut Tak Nyaman
Hubungan intim /jimak dengan pasangan yang sah merupakan salah satu ibadah yang bernilai sedekah dan bisa membersihkan hati sehingga mudah fokus untuk menjalankan ibadah lain, seperti shalat sunnah tarawih, tadarus, tahajud.
Adapun Nabi Muhammad bersabda terkait menggauli istri bernilai sedekah dalam sebuah hadist:
"Hubungan badan salah seorang di antara kalian adalah sedekah. Para sahabat berkata: Wahai Rasulullah, apakah dengan kami mendatangi istri kami dengan syahwat itu mendapatkan pahala? Beliau menjawab: Bukankah jika kalian bersetubuh pada yang haram, kalian mendapatkan dosa. Maka demikian juga jika kalian bersetubuh pada yang halal, tentu kalian akan mendapatkan pahala." [HR. Muslim 1674]
Baca Juga: Awas! Kelebihan Nutrisi Saat Puasa Ramadhan Bisa Berakibat Begini