Fakta Nastar yang Jarang Orang Tahu, Ternyata...

- 27 April 2022, 19:39 WIB
Kue kering khas lebaran idul fitri dalam resep dan cara membuat nastar glowing original yang enak dan lembut di mulut.
Kue kering khas lebaran idul fitri dalam resep dan cara membuat nastar glowing original yang enak dan lembut di mulut. /instagram.com/@resepnastar

ARAHKATA - Hmm... siapa di sini suka makan nastar? Kudapan ini berupa kue kering yang seolah tidak pernah absen setiap hari besar keagamaan.

Mulai dari Idhul Fitri, Natal, Waisak, Nyepi, Imlek, Isa Al Masih hampir selalu ada kue kering ini.

Khususnya Idul Fitri yang tinggal menghitung hari lagi, kudapan nastar pasti selalu disajikan di rumah-rumah baik di kalangan masyarakat biasa sampai ke tingkat Presiden saat open house.

Baca Juga: Awas! Hindari Hidangan yang Mengandung Kandungan Ini Bila Mudik Lebaran

Nah, lalu pembaca Arahkata pasti penasaran bukan bagaimana sejarah nastar hingga bisa ada di Indonesia?

Dikutip dari wikipedia Indonesia nastar adalah cookies berasal dari bahasa Belanda, yaitu Annanas atau nanas dan Taart atau tar, sehingga bisa diartikan sebagai tar nanas.

Jadi karena faktor Indonesia pernah dijajah selama 3,5 abad maka kue yang awalnya terinspirasi dari kue pie buatan orang Eropa dengan isian buah blueberi dan apel.

Kabarnya nastar sendiri di Indonesia sudah ada di abad 16 lho.

Baca Juga: Gak Pake Ribet Bund! Ini Resep Kue Nastar yang Manis dan Lembut

Akan tetapi, karena di Indonesia saat itu sulit menemukan kedua buah tersebut maka orang Indonesia menggunakan buah nanas yang tumbuh di negara tropis.

Mahalnya harga buah blueberry dan apel era penjajahan maka nanas menjadi pilihan bijaksana saat itu.

Nastar ala Indonesia memiliki bentuk lebih kecil dibanding pie atau kue tar eropa pada umumnya.

Selain dari bahasa Belanda, nama nastar juga diambil dari bahasa Eropa, yaitu nastaart yang berarti kue nanas.

Baca Juga: Sajian Buka Puasa Ramadhan: Kue Bongko Minang Padang

Sementara, dalam bahasa Inggrisnya dinamakan pineapple tarts, atau pineapple nastar roll, yang populer saat merayakan natal atau lebaran.

Keberadaan nastar di Indonesia juga merupakan adaptasi dari pencampuran budaya alias asimilasi Barat dan Tionghoa.

Bagi etnis Tionghoa di Indonesia memiliki falsahah kemakmuran karena pie berisi selai nanas dipercaya makanan dinasti Ming sebagai makanan kaum bangsawan.

Dalam Bahasa Hokian, nastar diartikan sebagai ong lai (buah pir emas) yang berarti 'kemakmuran datang kemari', rezeki, dan keberuntungan datang.

Baca Juga: Hanya 7 Menit! Resep Ramadhan Kue Mug Cokelat Mentega Selai Kacang

Di samping itu, warna emas serta manis dan lembutnya isi nanas melambangkan rezeki yang manis, dan melimpah.

Seiring majunya teknologi dan pengetahuan, kue ini sudah dikembangkan dalam berbagai varian rasa, seperti stroberi, blueberi, dan lain-lain.

Berjalannya waktu, nastar kini juga bisa digunakan sebagai mata pencarian dan mulai banyak diperjualbelikan di toko roti, toko kue, dan pasar swalayan dalam kemasan toples plastik.

Baca Juga: Bisnis Kue Kering di Bulan Ramadan, Berikut Tipsnya

Rupanya, nastar juga mudah didapatkan di negara Asia Timur lainnya lho. Hal itu karena kepercayaan soal buah pir emas dewa itu membawa keuntungan bagi yang memakannya.

Di Hong Kong nastarnya memiliki bentuk balok sekiatr lima centimeter. Nastar paling terkenal di Hong Kong adalah SunnyHills, dikenal karena segarnya selai nanas dan roti yang sangat lembut.

Sama halnya dengan taiwan, yang berbentuk buah nanas dan menjadi kue wajib ada saat Sincia, Cap Gomeh ataupun Imlek.***

Editor: Agnes Aflianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah