ARAHKATA - Google mengumumkan bahwa mereka telah menemukan sepasang pelaku peretas dari Korea Utara bernama Operation Dream Job dan Operation AppleJeus.
Penemuan peretas tersebut terjadi pada bulan Februari dengan memanfaatkan penelusuran kode jarak jauh di browser web Chrome.
Peretas dilaporkan menargetkan media berita, teknologi informasi, aset kripto dan industri fintech di AS.
Baca Juga: Google News Diblokir Rusia, Berikut Pernyataannya!
Google mencatat bahwa organisasi di luar AS juga dapat menjadi target.
"Kami menduga bahwa kelompok-kelompok ini bekerja untuk entitas dan kelompok jaringan yang sama, karenanya mereka menggunakan metode peretasan yang sama, tetapi masing-masing beroperasi dengan rangkaian misi yang berbeda dan menerapkan teknik yang berbeda," tulis tim Google dalam Engadget dikutip ARAHKATA pada Jumat 25 Maret 2022.
"Ada kemungkinan penyerang lain yang didukung pemerintah Korea Utara memiliki akses ke perangkat peretas yang sama," imbuhnya.
Baca Juga: Twitter Izinkan Pengguna Kirim dan Terima Tip Bitcoin
Operation Dream Job menargetkan 250 orang di 10 perusahaan dengan tawaran pekerjaan palsu seperti Disney dan Oracle.
Penawaran tersebut dikirim dari akun palsu agar terlihat seperti berasal dari ZipRecruiter.
Disisi lain operasi AppleJeus menargetkan lebih dari 85 pengguna di industri mata uang kripto dan fintech menggunakan alat peretas yang sama.
Baca Juga: LapsusS Terdeteksi, Pelaku Anak 16 Tahun? Ini Keterangan Peneliti Keamanan Siber
Sejauh ini belum diketahui berapa kerugian yang diakibatkan oleh peretas dari Korea Utara ini.***