Peretas Korea Utara Rampok Mata Uang Kripto, Terbesar Dalam Sejarah!

- 15 April 2022, 13:39 WIB
Hacker Anonymous Janji Lawan Putin dengan Perang Siber Skala Besar: Ini Adalah Protes!
Hacker Anonymous Janji Lawan Putin dengan Perang Siber Skala Besar: Ini Adalah Protes! /TAG24

ARAHKATA - Peretas yang terkait dengan Korea Utara diduga bertanggung jawab atas perampokan mata uang kripto senilai 620 juta dolar AS atau senilai dengan Rp8,9 triliun bulan lalu, yang menargetkan gamer online populer Axie Infinity.

Perampokan terhadap Axie Infinity adalah yang terbesar dalam sejarah dunia kripto sehingga menimbulkan pertanyaan tentang keamanan industri mata uang kripto.

Axie Infinity merupakan sebuah game di mana pemain dapat memperoleh mata uang kripto dengan memainkan atau memperdagangkan 'avatar' mereka.

Baca Juga: Bukan Mangkir, Ini kata Pengacara Vanessa Khong Absen ke Polisi

Biro Investigasi Federal (FBI) masih terus melakukan penyelidikan terkait kasus perampokan kripto ini dan mulai menemukan titik terang.

"Penyelidikan kami mengkonfirmasi Lazarus Group dan APT38, karakter siber yang terkait dengan (Korea Utara), bertanggung jawab atas perampokan ini," katanya dalam Engadget dikutip ARAHKATA pada Jumat 15 April 2022.

Nama Lazarus Group menjadi terkenal pada tahun 2014 ketika dituduh meretas Sony Pictures Entertainment sebagai tanggapan atas film satir berjudul 'The Interview' yang diduga mengejek pemimpin Korea Utara Kim Jong Un.

Baca Juga: Pengacara Palestina dan Dua Remaja Ditembak Mati Israel, Begini Kronologisnya

Menurut laporan militer AS 2020, program siber Korea Utara dimulai pada pertengahan 1990-an dan kini telah berkembang menjadi 6.000 unit perang siber yang dikenal sebagai Bureau 121 dan beroperasi dari beberapa negara termasuk Belarusia, Cina, India, Malaysia, dan Rusia.

Halaman:

Editor: Wijaya Kusnaryanto

Sumber: Engadget


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x